telkomsel halo

Aviation X Lab siap digitalkan industri aviasi

09:18:17 | 20 Nov 2019
Aviation X Lab siap digitalkan industri aviasi
JAKARTA (IndoTelko)  – Aviation X Lab, aviation-specific incubator yang ambisius yang membawa beberapa perintis global terbesar di bawah satu payung, baru saja diresmikan di Area 2071 pada Oktober.

Aviation X Lab menjalin kemitraan jangka panjang antara Emirates dan Airbus, Collins Aerospace, GE Aviation, dan Thales dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman perjalanan. Penyedia telekomunikasi du juga telah berkerja sama sebagai Mitra Inovasi Digital.

Bekerja sama dengan Dubai Future Foundation, Aviation X Lab bertujuan untuk membuat inovasi dan menciptakan era penerbangan baru dengan visinya untuk memberi pengaruh positif bagi kehidupan satu miliar orang.

“Penerbangan adalah sebuah pondasi bagi ekonomi UEA, berkontribusi untuk sekitar 800.000 pekerjaan dan untuk ekonomi sebesar US$47,4 miliar, yang diharapkan akan meningkat hampir tiga kali lipat pada 2037. Dubai sedang mencari cara untuk mengurangi tantangan di ekosistem penerbangan, dan kami sangat fokus terhadap evolusi teknologi dan inovasi yang berdampak pada industri, komunitas, generasi masa depan serta planet kita," kata Chairman and Chief Executive Eksekutif Emirates Airline & Group Yang Mulia Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum dalam rilisnya kemarin.

Dikatakannya, Aviation X Lab akan mengidentifikasi, mendukung, mendanai, dan membuat inovasi ini dapat diakses secara global.  

Aviation X Lab mengumumkan tantangan pertamanya dengan batas waktu pengumpulan yang ditetapkan pada awal 2020:

Tantangan 1: karbon negatif industri penerbangan. Meskipun industri penerbangan bertanggung jawab hanya untuk 2% dari emisi karbon dunia, tantangan ini didasarkan pada premis bahwa maskapai penerbangan memproduksi 115gm CO2 per km penumpang, yang berarti 859 juta ton emisi CO2 per tahun. Tantangannya adalah untuk mengurangi ini sebesar 100gm atau 87% menjadi 15gm CO2 per penumpang km pada 2030.

Tantangan 2: Airports to Airportals. Saat industri wisata diproyeksikan akan terus berlipat ganda dalam 15 tahun ke depan, menambah 3,4 miliar wisatawan baru, model bandara saat ini merupakan penghambat pertumbuhan penumpang. Tantangannya adalah memikirkan kembali model bandara untuk mencapai metrik 10 penumpang per M2 dari infrastruktur bandara dengan waktu transisi maksimum 10 menit antara sisi darat dan sisi udara.

Aviation X Lab mengundang dan menjangkau para startup, inovator, akademisi, LSM, aktivis, dan perusahaan global untuk berpartisipasi dalam tantangan-tantangan ini.

Inkubator akan memilih tim dan membawa mereka ke Dubai untuk bersama-sama membuat, bereksperimen, dan mengembangkan prototipe di Area 2071. Pada fase berikutnya, hingga empat tim akan dipilih, dan diundang untuk melakukan pitching ke investor dan pemodal ventura untuk mendapat pendanaan tambahan.

Acara pembukaan dibuka dengan menyaksikan demo dari tiga produk utama - satu dari Thales dan dua dari Emirates.

Thales memamerkan bagaimana Solo, asisten virtual yang didukung oleh Thales TrUE AI (Transparent, Understandable, and Ethical AI), dapat membantu meningkatkan keselamatan dan mendukung pilot pada setiap momen yang menentukan selama penerbangan. Dalam demo, Solo memanfaatkan setiap data yang tersedia untuk secara permanen menyediakan lintasan yang paling efisien bagi awak kabin untuk mengoptimalkan efisiensi penerbangan dan kenyamanan penumpang.

Emirates menunjukkan dua solusi inovatif dengan menggabungkan teknologi AI. Satu, mendukung tujuan keberlanjutan yang penting - mengurangi limbah makanan.

Teknologi ini menyediakan prediksi dan rekomendasi secara real-time yang memastikan pelanggan mendapatkan pilihan pertama mereka dalam penerbangan sambil meminimalkan jumlah makanan yang tidak dikonsumsi. Dua, Bahja, sebuah aplikasi yang dibuat oleh tim dari UEA Nationals, menggabungkan teknologi pengenalan wajah untuk membantu mengukur kebahagiaan karyawan, dan memberikan masukan secara real-time. Aplikasi ini mendorong karyawan untuk saling membagikan motivasi mereka dengan komunitas pengguna, berkontribusi di tempat kerja yang lebih bahagia, dan karena itu akan menciptakan pelanggan yang lebih bahagia.

Aviation X Lab akan bekerja selama 12 bulan dengan lima fase aktif utama: meluncurkan tantangan; mencari start-up secara global; mengesahkan konsep; menjelajahi kelayakan kecepatan, dan mencari sumber pendanaan. Melalui perjalanan ini, X Lab akan menawarkan dukungan logistik, penelitian, sumber daya, peer feedback, bimbingan, dan kolaborasi yang kuat.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year