telkomsel halo

MatahariMall.com Optimistis Bisa Bersinar di eCommerce

14:15:49 | 06 Aug 2015
MatahariMall.com Optimistis Bisa Bersinar di eCommerce
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Pemain baru di bisnis eCommerce, MatahariMall.com, optimistis bisa bersinar di bisnis online karena didukung pemodalan dan infrastruktur yang kuat.

Portal yang didukung Lippo Group ini telah memiliki sebuah gudang utama berkapasitas 10.000 m2 di daerah Halim, Jakarta Timur yang akan dapat menampung ratusan ribu produk.

Gudang ini juga berfungsi sebagai pusat pengiriman dan akan diperkuat oleh lebih dari 200 pekerja. Di samping itu, gudang utama MatahariMall juga memiliki fasilitas seperti line inbound, line outbound, line QA & Measurement, Return Station, Quarantine Area, Cold Storage, dan Secure Storage.

“Dalam lima tahun kita optimistis bisa dapat 20% dari pangsa pasar eCommerce nasional,” ungkap Chairman MatahariMall.com Emirsyah Satar, kemarin.

Diungkapkannya, jika tak ada kendala, secara resmi portal akan dikomersialkan pada September 2015. “Kami memiliki potensi menjadi Alibaba-nya Indonesia. Saat ini, pasar eCommerce di Indonesia sekitar US$ 1,3 miliar. Nanti di 2020 bisa mencapai US$ 20 miliar –US$ 30 miliar atau 5% -8% dari total penjualan ritel,” katanya.

Dijelaskannya, MatahariMall.com akan mengandalkan  sistem O2O (Online to Offline), dimana pengguna bisa melakukan pemesanan secara online, namun juga bisa langsung merasakan atau bereksperimen dengan produk yang dipesan melalui offline, yaitu melalui Matahari Departement Store maupun Hypermart.

Konsep O2O ini akan didukung  jaringan ritel offline dari Matahari dan hypermart. ”Didukung Matahari dan Hypermart, pengguna bisa merasakan langsung barang yang dipesan, sebelum mereka memiliki barang tersebut. Jadi, mereka bisa meraba, merasakan, bahkan bisa ditukar lagi, apabila barang itu belum dirasa cocok dengan yang dipesan,” ujarnya.

Ditambahkannya, dari sisi merek, MatahariMall.com diperkuat  produk lifestyle, fashion, home and living, otomotif, elektronik dari berbagai merek terkemuka.

Lebih lanjut dikatakannya, tantangan paling utama di pasar eCommerce Tanah Air  adalah infrastruktur dan regulasi. Dari sisi infrastruktur, khususnya internet, Indonesia masih tertinggal. Dari sisi regulasi, harapannya ada aturan yang mendukung industri lokal untuk tumbuh.

“Sebagai contoh, aturan yang mewajibkan para penjual mengisi NPWP atau Nomor KTP sebelum berjualan di marketplace. Saya pikir, jangan dululah, kan industri ini baru mau tumbuh. Pada saatnya nanti baru diterapkan aturan itu,” pungkasnya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year