Trikomsel Gandeng SingPost Garap eCommerce

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) menggandeng perusahaan penyedia logistik perdagangan untuk eCommerce di Asia, SingPost, guna mengoptimalkan potensi bisnis online di Indonesia.

Dalam rilisnya dinyatakan tujuan strategis kerja sama ini adalah menjadi partner utama bagi merek dan merchant bisnis e-Commerce. Hal tersebut dilakukan dengan penyediaan logistik dan omni channel e-Commerce, bagi perusahaan-perusahaan global terkemuka dan berbagai merek terkenal di Indonesia.

Kemitraan ini akan menggabungkan kelebihan Trikomsel dalam kepemilikan jaringan distribusi yang luas di Indonesia, dan keahlian SingPost dalam operasional logistik. Kerja sama tersbeut juga sebagai solusi layanan bisnis eCommerce yang lengkap, dan kepuasan berbelanja online bagi para konsumen.

Kedua perusahaan telah sepakat membentuk perusahaan patungan di Indonesia. Trikomsel akan mengambil kepemilikan saham sebesar 67%, dan SingPost melalui anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya, yakni SP eCommerce, akan mengambil kepemilikan sisanya yakni sebesar 33%.

“Kami antusias, dapat bekerja sama dengan SingPost dalam mengembangkan bisnis e-Commerce di Indonesia,” kata  Presiden Direktur Trikomsel, Sugiono Wiyono dalam rilisnya.

Group Chief Executive Officer SingPost, Wolfgang Baier mengatakan Trikomsel memiliki akses dan jangkauan distribusi ritel yang luas di seluruh Indonesia.

"Trikomsel akan dapat memanfaatkan keahlian kami dalam bidang logistik eCommerce, serta inisiatif dan platform bisnis kami untuk mengembangkan bisnisnya," katanya.

Direktur Keuangan Trikomsel Juliana Samudro mengharapkan perseroan bisa mencuil sekitar Rp 500 miliar dari bisnis online yang dikomersialkan pada tahun ini.    

Sebelumnya, Trikomsel membentuk anak usaha baru di bisnis eCommerce dengan nama PT Trikomsel Internet Media (TIMI). Perusahaan patungan dengan SingPost akan mendukung bisnis e-commerce yang dikelola TIMI.

Sekadar diketahui, SingPost mempunyai bisnis yang besar di Singapura dengan penjualan US$ 600 juta untuk produk non-telekomunikasi.(wn)