Kedaulatan AI Indonesia butuh keamanan identitas digital

JAKARTA (IndoTelko) - VIDA menekankan pentingnya keamanan identitas digital sebagai fondasi utama dalam upayanya mendukung kedaulatan Kecerdasan Artifisial (AI) Indonesia.

Data terbaru dari VIDA menunjukkan bahwa tantangan keamanan digital di Tanah Air masih signifikan, di mana 67% konsumen melaporkan adanya transaksi tidak sah dan 84% bisnis mengalami insiden keamanan terkait SMS OTP.

Pemerintah telah menyoroti krusialnya talenta digital dan infrastruktur yang kuat untuk mencapai kedaulatan AI. VIDA percaya bahwa infrastruktur yang tangguh juga mencakup sistem keamanan digital yang andal dan terpercaya.

"Kedaulatan AI tidak hanya soal penguasaan teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem digital yang aman dan mendukung inovasi," ungkap Founder dan Group CEO VIDA Niki Luhur.

Ia menambahkan bahwa solusi verifikasi identitas digital yang kuat adalah kunci untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari ancaman siber serta membangun kepercayaan yang diperlukan untuk pengembangan AI yang berkelanjutan di Indonesia.

Ditegaskannya, VIDA berkomitmen mendukung tujuan pemerintah melalui beberapa inisiatif, yaitu:

Penyediaan Infrastruktur Keamanan Digital: Melalui solusi verifikasi identitas online dan tanda tangan elektronik VIDA Sign, VIDA memperkuat lapisan keamanan dalam transaksi digital.

Melawan Ancaman Keamanan Berbasis AI: Teknologi deteksi penipuan VIDA bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan AI untuk kriminalitas.

Membangun Kepercayaan dalam Ekosistem Digital: Dengan solusi yang aman dan terpercaya, VIDA berkontribusi terhadap terciptanya lingkungan yang kondusif untuk adopsi teknologi AI.

Hingga saat ini, solusi identitas digital tepercaya milik VIDA telah digunakan oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia, termasuk Mandiri Taspen, Superbank, BCA Syariah, BNI Multifinance, dan OVO. Selain itu, VIDA telah memperluas akses teknologi keamanan digitalnya hingga ke Filipina.(ak)