Emtek Terus Perkuat Posisi di eCommerce

Ilustrasi (dok)

JAKARTA (IndoTelko) – PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) terus memperkuat posisinya di industri eCommerce pasca menyuntikkan dana ke portal marketplace, Bukalapak, belum lama ini.

Melalui KMK Online, Emtek memberikan dana segar ke platform social commerce yang berbasis di Jakarta, Kudo. Perusahaan rintisan ini  sebelumnya juga mendapatkan investasi dari GREE, East Ventures, 500 Startups, dan IMJ Investment Partners.

Kudo  menargetkan kalangan kelas menengah menawarkan cara baru dan inovatif untuk berbelanja online. Melalui platform kios ponsel Kudo, memungkinkan pengecer tradisional untuk menjual produk secara online langsung kepada pelanggan.

Kudo didukung oleh para ahli yang berpengalaman di bidang teknologi global dan konsultan manajemen, seperti Apple dan The Boston Consulting Group

"Kami menyambut kemitraan ini dengan tangan terbuka. Platform Kudo akan melengkapi kepentingan kami di eCommerce dengan memperluas jangkauan mereka melalui pengecer tradisional secara offline di Indonesia. Investasi ini akan mempercepat rencana ekspansi regional Kudo di pulau Jawa," kata Direktur Emtek yang juga CEO KMK Online Adi Sariaatmadja, kemarin.

CEO dan Co-Founder Kudo Albert Lucius mengaku  pihaknya sangat antusias untuk bekerjasama dengan Emtek. Kudo adalah perusahan startup teknologi yang didirikan pada tahun 2014

“Kudo berperan mendobrak batasan transaksi online dengan menghadirkan dukungan pembelian dan konsumen langsung lewat jaringan agen kami," papar Albert.

COO dan Co-Founder Kudo Agung Nugroho mengungkapkan agen yang dimiliki rata-rata memperoleh pendapatan lebih dari 25%. “Sebagai tambahan, mereka sekarang bisa menawarkan variasi produk yang secara tradisional sulit diraih oleh konsumen yang kurang mengerti teknologi," katanya.

Property Guru
Tak hanya berhenti di Kudo, Sekretaris Perusahaan Elang Mahkota Teknologi Monika Krisnamurti mengungkapkan perseroan juga berinvestasi di Property Guru Pte. Ltd, perusahaan periklanan properti berbasis internet.

"Kami akan menguasai sekitar 18,8% saham Property Guru. Investasi dilakukan dengan cara mengambilalih saham baru dan membeli sebagian saham dari pemegang saham lama," katanya.

Dijelaskannya, investasi ini merupakan bagian dari rencana perseroan mengembangkan divisi  usaha media online. Property Guru telah digunakan lebih dari 11 juta pembeli properti setiap bulan di Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Thailand.(ak)