telkomsel halo

Bank Masih Anggap Transaksi eCommerce Beresiko

08:59:27 | 18 May 2015
Bank Masih Anggap Transaksi eCommerce Beresiko
Irni Palar (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Pamor eCommerce boleh saja tengah melejit di Indonesia.

Banyak perusahaan rintisan atau konglomerasi besar terjun ke bisnis ini seiring terus meningkatnya  adopsi masyarakat dalam berbelanja online.

Dalam riset yang dilakukan Brand & Marketing Institute (BMI) Research terlihat pada 2014,  nilai transaksi belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun dan diproyeksi menjadi Rp 50 triliun di 2015. BMI Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825.000 per orang.

Namun, dibalik potensi yang menggiurkan itu ternyata pelaku bisnisnya masih bergelut dengan isu pembayaran. Salah satunya adalah masalah Merchant Discount Rate (MDR) yaitu fee yang dibebankan oleh Acquiring Bank kepada Merchant (pemilik usaha) atas setiap transaksi melalui mesin EDC.

“Isu MDR ini masih menjadi sesksi dibahas untuk eCommerce. MDR untuk eCommerce itu lebih tinggi ketimbang ritel tradisional. Kalau ritel tradisional sekitar 1,8%, untuk eCommerce bisa 2%,” ungkap Director & Country Manager MasterCard Indonesia Irni Palar, belum lama ini.

Menurutnya, MDR bagi pelaku usaha eCommerce lebih tinggi ketimbang peritel tradisional karena di kacamata bank masih memiliki resiko tinggi. “Kalau di bank kan terbiasa semua diukur risk and compliance. Di eCommerce ini kan semua serba virtual, jadi dianggap lebih beresiko. MDR tak bisa dihilangkan, karena bagi bank ini dinilai investasi,” katanya.

Dijelaskannya, dampak dari MDR yang lumayan tinggi, transaksi dengan electronic payment pun menjadi rendah di eCommerce. “Hanya 10% dengan electronic payment dimana kartu kredit yang mendominasi. Kita terus edukasi bank soal eCommerce agar MDR bisa turun menjadi lebih menarik. Soalnya, ini banyak melibatkan Usaha Kecil dan Mikro (UKM),” pungkasnya.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year