JAKARTA (IndoTelko) - Fortinet Accelerate Indonesia 2025 resmi dibuka dengan rangkaian diskusi strategis mengenai masa depan keamanan siber di era kecerdasan buatan (AI). Acara ini berlangsung di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, dan dibuka secara resmi oleh Muchtarul Huda, Direktur Strategi dan Kebijakan Pengawasan Ruang Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.
Dalam sambutan kuncinya, ia menyoroti peningkatan ancaman siber berbasis AI serta pentingnya pendekatan kolaboratif secara nasional untuk melindungi infrastruktur kritis dan menjaga kepercayaan publik.
Pada survei terbaru Fortinet yang dilakukan bersama IDC menunjukkan lonjakan hingga 3 kali lipat dalam ancaman siber berbasis AI di Indonesia, dengan 54% organisasi mengalami serangan tersebut sepanjang tahun 2024. Jenis ancaman yang semakin canggih ini menantang sistem pertahanan konvensional dan menegaskan urgensi adopsi solusi keamanan siber yang lebih cerdas dan berbasis AI.
Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim menegaskan komitmen Fortinet dalam mendukung transformasi digital Indonesia melalui platform Security Fabric berbasis AI. Ia menekankan pentingnya ketahanan, konvergensi, dan inovasi sebagai fondasi dalam menghadapi ancaman siber modern.
Fortinet Accelerate Indonesia 2025 mencerminkan visi bersama menuju ekosistem digital Indonesia yang lebih aman, di mana kolaborasi lintas sektor, transparansi, dan kesiapsiagaan menjadi pilar utama dalam menghadapi kejahatan siber. (mas)