Xiaomi tercatat sebagai salah satu produsen smartphone terkemuka dan memiliki rangkaian produk IoT (Internet of Things) yang memilikidukungan ekosistem AI terbesar di dunia. Tak hanya mengandalkan bisnis yang sudah ada, Xiaomi juga melakukan gebrakan baru dengan meluncurkan kendaraan listrik yang menjadi salah satu faktor meroketnya peringkat perusahaan. Hingga Q3 2024, bisnis kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) Xiaomi telah menghasilkan pendapatan sebesar RMB 9,7 miliar dan margin laba kotor sebesar 17,1%. Gurita bisnis Xiaomi ini menunjukkan kepiawaian perusahaan melakukan diversifikasi produk yang dinilai sebagai langkah strategis.
Sementara keberhasilan Lenovo membuat lompatan besar dengan naik 6 peringkat dari 10 ke posisi 4, merupakan cerminan dominasi perusahaan di sektor komputasi AI dan infrastruktur cloud. Seiring dengan percepatan permintaan komputasi berperforma tinggi yang didorong oleh AI, peran Lenovo yang semakin luas dalam solusi perusahaan menjadi kunci kebangkitan perusahaan ini.
Tencent berhasil mempertahankan kedudukannya di peringkat pertama CCTI 2025. Setelah berhasil melewati berbagai tantangan regulasi dan perubahan pasar di 2022, bisnis Tencent kembali melonjak di 2023 imbas dari fokus pada strategi meningkatkan investasi di penelitian dan pengembangan (litbang). Tencent meningkatkan investasi litbang dari 61,4 miliar RMB di tahun fiskal 2022 menjadi 64 miliar RMB di tahun fiskal 2023. Tambahan anggaran ini digunakan untuk mendorong inovasi kecerdasan buatan (artificial intellegence/ AI), cloud computing, komersialisasi live steraming di WeChat dan inovasimini-gaming.
Komersialisasi fitur live streaming membuat pengguna WeChat bisa langsung berbelanja saat pengguna melakukan siaran langsung. Selain itu, bisnis Tencent ikut ditopang oleh grup Cloud & Smart Industries yang kini menjadi ujung tombak pertumbuhan perusahaan.
Keberhasilan Baidu naik ke peringkat 2 dari peringkat 5, didorong oleh investasi besar-besaran di sektor riset dan penelitian. Investasi ini berhasil mendorong keahliannya Baidu mengembangkan AI generatif ERNIE Bot, cloud computing, dan teknologi sistem pengemudian otonom (autonomous driving).
Sementara, Alibaba mempertahankan posisi di peringkat tiga pada CCTI 2025 berkat keandalan inovasi berbasis AI dan langkah strategis untuk melakukan diversifikasi bisnis yang mendorong eksplorasi monetisasi sumber pendapatan baru.
Hasil riset IMD CCTI 2025 menunjukkan investasi pada penelitian dan pengembangan AI, cloud computing, dan layanan digital menjadi faktor penting untuk mendongkrak perusahaan. Tencent, Baidu, dan Xiaomi telah membuktikan hal ini dengan berhasil menjadikan perusahaan mereka sebagai pemimpin pasar. (mas)