telkomsel halo

Huawei dan Ericsson Kuasai Kontrak LTE

1:08:17 | 14 Aug 2013
Huawei dan Ericsson Kuasai Kontrak LTE
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Informa Telecoms & Media dalam riset terbarunya mengungkapkan, dua vendor jaringan, Huawei, dan Ericsson, menjadi penguasa dari pasar kontrak Long Term Evolution (LTE) yang telah dikomersialkan di 184 jaringan operator di seluruh dunia.

Dikutip dari Cellular-News (13/8), Huawei mendapatkan sekitar  40% dari kontrak untuk pembangunan LTE, diikuti Ericsson (34%), NSN (17%). Sisanya dikuasai Alcatel-Lucent, ZTE, Samsung, dan  NEC di kisaran 9%.

"Tiga vendor teratas ini menunjukkan keahlian teknologi yang siginifikan. Dari riset sebelumnya juga menunjukkan Ericsson dan Huawei banyak disebut oleh para CTO operator sebagai yang terbaik menawarkan teknologi, harga, dan kemampuan managed services,” ungkap Coauthor dari  riset yang dilakukan Informa Telecoms & Media Dimitris Mavrakis.

Dalam riset tersebut Informa Telecoms & Media mengungkapkan hingga akhir Juli lalu sudah ada  184 jaringan LTE yang komersial di pasar global, sementara 159 lainnya dalam perencanaan. Diharapkan hingga akhir 2018 pengguna LTE di pasar global bisa mencapai  1,36 miliar  

Operator yang dianggap sukses menggelar LTE adalah   Verizon Wireless, SK Telecom, NTT DoCoMo, Everything Everywhere dan Vodafone D2.

Pamor 1.800 MHz
Berkaitan dengan alokasi frekuensi untuk LTE, dicatat ada 23 band yang digunakan atau disiapkan untuk teknologi ini.  

Hal yang menarik adalah pamor dari frekuensi 1.800 MHz terus meningkat dimana 90 operator dari 53 negara memilih frekuensi ini untuk pengembangan LTE mulai 2011 hingga 2015 nanti.

Pemain dari Afrika, Asia, Australia, Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah seperti  Vodafone, Orange, T-Mobile dan Hutchison telah menunjukkan komitmenya untuk mengembangkan LTE di 1.800 MHz di berbagai negara tempat mereka beroperasi.
 
Adopsi LTE di 1.800 MHz diyakini karena band ini memberikan sejumlah keunikan dan keuntungan bagi operator seperti jangkauan yang luas, dukungan dari sisi perangkat konsumen, dan memudahkan untuk menggunakan kembali aset jaringan yang ada.

Dari riset ini juga ditemukan tren adopsi berbagi jaringan aktif (Network Sharing) akan banyak dilakukan operator untuk menghadapi lonjakan trafik. Network sharing ini diyakini bisa mengurangi biaya operasional, apalagi dengan dukungan penerapan Single Radio Access Network (RAN) yang bisa mengkonsolidasikan penggunaan platform.

Terakhir,  penggunaan Small cells dan hetnets juga akan menjadi pilihan bagi operator dalam menaikkan kapasitasnya.(ct)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year