telkomsel halo

Schneider Electric pacu adopsi Edge Data Center

09:43:28 | 24 Okt 2021
Schneider Electric pacu adopsi Edge Data Center
JAKARTA (IndoTelko)– Schneider Electric mengungkapkan penerapan edge data center perlu didukung dengan pengelolaan yang cerdas dan berkelanjutan. Kemampuan pengelolaan dan pemantauan jarak jauh secara real time menjadi landasan penting yang dapat meningkatkan efisiensi, menciptakan ketahanan dan keandalan terhadap performa infrastruktur edge.

Adopsi edge data center memperlihatkan tren pertumbuhan seiring dengan hadirnya jaringan 5G yang semakin memaksimalkan potensi edge dalam mengurangi latensi, memastikan koneksi yang selalu terhubung, serta melakukan penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih dekat dengan pengguna akhir. Seperti dikutip dari IDC, pasar global untuk edge computing akan bertumbuh secara masif dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 12,5% per tahun menjadi sekitar US$250,6 Miliar pada tahun 2024.

Terlepas potensi pertumbuhannya yang besar, edge data center diperkirakan akan menyumbang konsumsi energi hampir dua kali lipat lebih besar dari data center tradisional pada 2035 atau sekitar 1112 TWh. Penyebabnya bukan hanya lonjakan pertumbuhan edge namun juga karena Efektivitas Penggunaan Daya (PUE) edge data center lebih tinggi dibandingkan data center tradisional.

“Edge data center perlu dikelola dengan cerdas dan sustainable agar memberikan keuntungan yang maksimal bagi bisnis maupun lingkungan. Ketahanan, keandalan, serta efisiensi baik terkait performa infrastruktur edge maupun penggunaan energi membutuhkan solusi digital yang canggih yang mempertimbangkan efisiensi dan sustainability. Salah satu solusi digital yang perlu dimiliki oleh edge data center adalah kemampuan pengelolaan dan pemantauan jarak jauh secara real time. Mengingat lokasi edge data center yang tersebar di berbagai lokasi dan keterbatasan staf TI untuk melakukan pemantauan secara onsite,” kata  Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Yana Achmad Haikal.

Infrastruktur edge harus terhubung dengan Internet of Things untuk memungkinkan pemantauan dan pengelolaan jarak jauh dari lokasi pusat. Infrastruktur edge juga perlu didukung dengan platform pemantauan yang efektif yang memiliki kemampuan seperti analisis data, kecerdasan buatan (AI) untuk menemukan anomali dan masalah, memberikan peringatan, dan kemampuan perbaikan dari jarak jauh. Dengan visibilitas dan kontrol penuh terhadap seluruh situs edge data center, maka profesional TI dapat secara proaktif melakukan diagnosa atas kinerja infrastrukturnya, melakukan tindakan preventif sebelum timbul masalah yang lebih besar dan merampingkan siklus kerja. Pemantauan jarak jauh ini juga berkontribusi dalam mengurangi biaya dan jejak karbon dari perjalanan staf TI ke lokasi edge.

EcoStruxture IT, solusi perangkat lunak DCIM generasi berikutnya dari Schneider Electric, yang berbasis cloud dan ideal untuk mengelola dan memantau situs edge memberikan kemampuan visibilitas, pemantauan, dan manajemen yang dapat dimanfaatkan oleh profesional ataupun penyedia solusi TI untuk menjalankan lingkungan edge yang efisien dan bekerja menuju tujuan keberlanjutan. Mencakup akses ke data lake dengan algoritma dan keahlian domain dalam infrastruktur TI yang memberikan visibilitas yang tepat, wawasan, pemantauan jarak jauh 24/7, dan dukungan ahli kapan saja dan di mana saja di seluruh dunia.

“Kapasitas dan kapabilitas digital staf TI dalam mengelola instalasi kritikal seperti UPS pada edge data center adalah salah satu tantangan terbesar. Monitoring and Dispatch Services dari Schneider Electric menyediakan layanan untuk mengelola perangkat sistem seperti UPS, PDU dan perangkat lainnya yang tersebar di beberapa lokasi edge. Dengan Monitoring & Dispatch Services, mitra dan pengguna akhir dapat dengan mudah mengelola instalasi TI terdistribusi, menghemat waktu dan mengurangi biaya operasional,” ungkap Yana.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year