Digitalisasi akan pengaruhi 45% penjualan ritel

10:37:04 | 04 Mar 2017
Digitalisasi akan pengaruhi 45% penjualan ritel
JAKARTA (IndoTelko) - GSMA dalam laporan terbarunya berjudul "Embracing the Digital Revolution: Policies for Building the Digital Economy" hasil kerjasama dengan Boston Consulting Group (BCG)memperkirakan teknologi digital akan mempengaruhi sekitar 45% penjualan ritel pada 2025 mendatang.

"Teknologi digital akan banyak mempengaruhi sendi-sendi kehidupan. Pemerintah di setiap negara harus harus bisa memberikan regulasi yang mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi digital ini," ungkap  Chief Regulatory Officer, GSMA John Giusti dalam situs resmi GSMA belum lama ini.

Menurutnya, regulasi yang mendukung digitalisasi harus ada karena inovasi ini cenderung mendisrupsi industri eksisting. Jika regulasi yang ada lebih jelas dan mendukung digitalisasi, masyarakat bisa terus melakukan aktifitasnya sembari melakukan kitigasi terhadap dampak yang muncul dari teknologi.

Digitalisasi diyakini bisa membuat proses bisnis menjadi lebih efisien dan membuka pasar baru. Bagi sektor pemerintah ini menjadikannya lebih bsia terkoneksi dengan warga.  

Dalam riset yang dilakukan GSMA, kehadiran konektifitas mobile dan ekosistemnya telah berkontribusi 4,2% ke Global GDP pada 2015 dengan nilai mencapai US$3.1 triliun penambahan nilai ekonomi.

Keuntungan yang diterima konsumen dari teknologi mobile dapat dihitung dengan melihat valuasi yang diterima pelanggan dari perangkat, aplikasi, dan layanan yang dibayarnya.

Dalam riset BCG di Brazil, Tiongkok, Jerman, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat terlihat teknologi mobile menciptakan konsumen surplus per tahun US$ 6,4 triliun.

"Pemerintah memainkan peran yang penting dalam menciptakan inklusi digital dengan membuat regulasi yang ramah investasi dan mendorong digitalisasi di semua sektor," tutup Giusti.(wn)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories