telkomsel halo

Sektor Ritel makin Optimalkan Teknologi

12:21:45 | 17 Nov 2015
Sektor Ritel makin Optimalkan Teknologi
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Laporan terbaru yang dirilis MasterCard mengungkapkan kini teknologi telah menyentuh hampir setiap transaksi di sektor ritel, menciptakan sebuah pengalaman berbelanja yang sangat berbeda, baik bagi pelaku bisnis ritel maupun konsumen.

Delapan dari sepuluh keputusan pembelian yang dilakukan oleh pembelanja global, berdasarkan informasi yang kini diperoleh dari sebuah perangkat digital, dimana para konsumen mengatakan bahwa mereka adalah pembelanja yang lebih cerdas dan kini mendapatkan nilai lebih dibandingkan dengan sebelumnya.

Walaupun demikian, pembelian di dalam toko tetap tetap jadi pilihan utama, dimana hal tersebut masih merupakan sembilan puluh persen lebih dari seluruh pengeluaran sektor ritel.

Akan tetapi dari penelitian tersebut didapat kesimpulan bahwa para pembelanja sekarang lebih fokus melakukan pembelian di toko-toko tertentu dengan menggunakan daftar belanja yang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Panduan Retail dari CMO MasterCard ini untuk Omnishopper (sebutan untuk pembelanja cerdas atau konsumen yang menggunakan banyak channel untuk berbelanja) – The MasterCard Retail CMO’s Guide to the Omnishopper – mengkombinasikan data dari ribuan pembelanja di seluruh dunia dengan insight berbasis transaksi dari temuan utama MasterCard (MasterCard key findings) yang meliputi:

Penggunaan Teknologi dalam Berbelanja Hampir Menjadi Hal yang Universal:
o   Delapan puluh persen (80%) dari para konsumen menggunakan teknologi saat berbelanja, seperti aplikasi smartphone untuk memeriksa harga, layanan “click and collect” untuk berbelanja secara online dan mengambil barang yang dibeli tersebut di toko, serta teknologi yang disediakan di dalam toko untuk meriset atau memesan suatu produk.

o   Di Tiongkok, 95% dari seluruh konsumen menggunakan teknologi di suatu titik pada saat proses berbelanja dan 94% telah menggunakan alat berbelanja berbasis ritel seperti notifikasi otomatis dan pembayaran secara mobile.

o   Di Australia, lebih dari lima puluh persen konsumen kini lebih banyak melakukan riset secara online dibandingkan dengan dua tahun lalu, di atas rata-rata global sebesar 62%.

•         Toko Konvensional Masih Bertahan:
o   Para omnishopper tetap memilih toko konvensional karena layanan konsumen yang lebih baik dan lebih cepat, serta pengalaman interaksi di dalam toko selama pembelian yang lebih sosial. Hal inilah yang memungkinkan pertumbuhan e-commerce yang cenderung minim sebagai bagian dari total penjualan ritel (7.5% secara global).
o   Lebih dari 2/3 pembelanja asal Jepang menghargai saran yang mereka dapatkan dari pramuniaga di dalam toko dan juga pengalaman interaksi selama proses pembelian.

•         Konsumen Menginginkan Persediaan (Inventaris) yang Spesifik, dan Sebuah Pengalaman yang Mudah untuk Mengaksesnya:
o   Pembelanja masa kini mengetahui apa yang mereka inginkan. Kekecewaan paling mendalam – dikutip dari 73% dari responden – adalah barang yang tidak tersedia, yang mana menekankan pentingnya manajemen persediaan barang bagi para pelaku bisnis ritel.

•         Konsumen Merasa Lebih Cerdas dan Mendapatkan Nilai Lebih:
o   Delapan puluh persen (80%) dari konsumen global mengklaim diri mereka sebagai pembelanja yang lebih cerdas (smarter shopper) dibandingkan dengan beberapa tahun lalu. Sedangkan 68% mengatakan bahwa mereka mendapatkan nilai lebih dari barang yang mereka beli (baik di dalam toko maupun online) dibandingkan dengan lima tahun lalu.
o   Lebih dari sembilan dari 10 konsumen di Tiongkok (92%), Indonesia (91%) dan Brazil (91%) mengungkapkan bahwa mereka pembelanja yang lebih cerdas dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu.
o   Sembilan dari sepuluh pembelanja asal China merasa bahwa mereka mendapatkan nilai lebih atas pembelian mereka dibandingkan dengan lima tahun lalu.

•         Para Merchant Telah Disempurnakan untuk Loyalitas Omnishopper:
o   Meskipun memiliki berbagai pilihan hampir tanpa batas hanya dengan satu klik saja, hanya 30% dari pembelanja di dunia yang ingin mencoba merchant baru. Hanya 20% pembelanja yang mengatakan bahwa teknologi telah membawa mereka untuk mempertimbangkan pelaku bisnis ritel yang baru.
o   Akan tetapi, di Tiongkok, 40% dari konsumen ingin mencoba merchant baru, kedua tertinggi di dunia setelah Uni Emirat Arab (43%).

“Guna terus berkembang di sektor ritel yang semakin kompetitif,  para pelaku bisnis ritel juga harus lebih cerdas untuk memahami dan menggunakan teknologi agar dapat meningkatkan pengalaman berbelanja secara keseluruhan dan dapat membantu untuk mendorong loyalitas serta perkembangan bisnis,” kata Region Head, Asia Pasifik, MasterCard Advisors Eric Schneider dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/11)

Ditambahkannya, terdapat kesempatan yang besar bagi brand untuk memanfaatkan big data, aplikasi mobile dan kekuatan media sosial untuk meningkatkan interaksi pelanggan, meningkatkan loyalitas dan membuat pengalaman berbelanja online menjadi lebih mudah.

“Dengan pesatnya pertumbuhan tingkat penetrasi smartphone, eCommerce akan terus menjadi sebuah elemen pertumbuhan yang penting bagi brand di seluruh kawasan Asia Pasifik pada dekade mendatang,” tuturnya.(wn) 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year