telkomsel halo

Facebook Mendorong Ekonomi Global

13:20:14 | 21 Jan 2015
Facebook Mendorong Ekonomi Global
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Kehadiran jejaring sosial Facebook diyakni mendorong roda ekonomi berupa hadirnya  4,5 juta pekerja di seluruh dunia dan berkontribusi sebesar US$ 227 miliar untuk ekonomi global pada 2014.

Hasil penelitian yang dilakukan Deloitte & Touche menyakini banyak kegiatan ekonomi dunia memanfaatkan platform Facebook, termasuk industri game, pemasaran digital, pengembang aplikasi, perangkat mobile dan komputer pribadi, bahkan pekerjaan tidak langsung yang membuat peralatan jaringan internet.

"Facebook telah menciptakan kegiatan ekonomi global yang signifikan dengan membantu membuka peluang baru menghubungkan orang dan bisnis, menurunkan hambatan pemasaran dan merangsang inovasi,” ungkap Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg seperti dikutip Reuters, belum lama ini.

Laporan ini mengklaim bahwa sebagian dari pekerjaan yang bertambah di Amerika Serikat terkait dengan Facebook, sebanyak 1,1 juta pekerja dan menyumbang US$ 100 miliar untuk ekonomi Amerika Serikat.

Studi juga mengatakan Facebook telah membantu pelanggan memulai bisnis baru dan menghubungkan dengan pelanggan mereka. Pada gilirannya, para pebisnis ini dapat mempekerjakan lebih banyak pegawai.

Khusus untuk industri perangkat mobile, Deloitte & Touche berkata platform Facebook telah mendorong konsumen membeli ponsel pintar dan modem serta menyumbang US$ 50 miliar untuk ekonomi dunia.

Deloitte juga memprediksi belanja konten media tahun ini mencapai US$ 62 miliar dari kelompok usia 18-34 tahun di Amerika Utara.  

Untuk tahun ini saja di kawasan Amerika Serikat (AS) dan Kanada, Deloitte memprediksi belanja konten mencapai US$ 62 miliar hanya dari kelompok usia 18-34 tahun. Deloitte memperkirakan belanja konten di segmen orang muda rata-rata mencapai US$ 750 per orang.

Riset itu menunjukkan orang muda rata-rata membelanjakan US$ 316 untuk layanan TV berbayar, US$ 125 untuk musik, US$ 100 untuk game, US$ 75 untuk film, dan US$ 60 untuk buku. Selain itu, mereka juga membelanjakan uang mereka rata-rata US$ 40 untuk subscription video on demand (SVoD), US$ 25 untuk menyaksikan program olahraga, dan US$ 19 untuk surat kabar. Diperkirakan dua pertiga orang muda bermain game sehingga belanja game bisa mencapai US$ 8 miliar.

Sekadar diketahui, Facebook juga berupaya menawarkan platformnya ke pemerintah agar kegiatan sensoring berjalan lancar dalam mengakali keterbatasan akses internet. Di Indonesia sendiri isu kecepatan internet masih menjadi kebutuhan. Ookla Net Index belum lama ini mengungkapkan kecepatan kecepatan rata-rata mengunduh konten mencapai 5,3 Mbps, sedangkan untuk mengunggah sekitar 3,2 Mbps.

Sedangkan untuk akses melalui kanal mobile, kecepatan rata-rata di Indonesia mencapai 3,2 Mbps untuk mengunduh  dan  mengunggah mencapai 1,1 Mbps. Angka ini jauh dari rata-rata global dimana kecepatan mengunduh sekitar 21, 87 Mbps.

Biaya langganan per Mbps per bulan di Indonesia juga dianggap masih mahal yakni US$ 17,27 atau tiga kali lipat lebih mahal dari nilai tengah global yang mencapai US$ 5,46.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year