Menanamkan budaya untuk terus mengacu pada data. Dalam proses perubahan perlu dibiasakan untuk selalu mengacu pada data setiap dihadapkan pada momen pengambilan keputusan. Pimpinan perusahaan harus mendukung inisiatif data-driven dan memberi contoh kepada perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus mendukung SDM dengan memberikan working tools yang bisa memungkinkan karyawan untuk bekerja berbasis data. Hal ini ditujukan untuk membuat karyawan menjadi terbiasa dalam bekerja dengan data.
•
Perusahaan perlu membangun infrastruktur data yang baik, termasuk sistem pengumpulan data, penyimpanan data, dan analisa data. Investasi pada teknologi dan sumber daya manusia yang ahli dalam pengelolaan data sangatlah penting. Hal ini bisa dibantu dengan memanfaatkan softwaremanajemen bisnis.
Sebagai perusahaan yang melakukan riset pengembangan software ERP, HashMicro berkomitmen untuk membantu perusahaan bertransformasi menjadi lebih data-driven. “Pemanfaatan software manajemen bisnis seperti ERP memungkinkan perusahaan untuk dapat mengumpulkan data secara real-time dari berbagai departemen, seperti keuangan, penjualan, produksi, dan pemasaran,” jelasnya.
ERP dari HashMicro dilengkapi dengan fitur analisa data yang canggih, sehingga perusahaan dapat dengan mudah mengubah data menjadi insightsyang berharga. Insights ini kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional, dan pada akhirnya, mencapai kesuksesan bisnis.
Menurut Lusiana, transformasi menjadi perusahaan data-driven bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan komitmen dan mitra yang tepat, perusahaan dapat menuai berbagai manfaat dari transformasi ini. (mas)