telkomsel halo

Gigabyte luncurkan Immersion Cooling

05:11:00 | 04 Nov 2023
Gigabyte luncurkan Immersion Cooling
Gigabyte, Immersion Cooling (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Gigabyte bekerja sama dengan Toshiba, Shell dan juga Distributor IT Wahana Piranti Teknologi, menggelar product launching sebuah teknologi revolusioner berupa mesin pendingin data center yang ramah lingkungan, yaitu Immersion Cooling. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Ir. Afriansyah Noor, Plt. Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintah Komenterian Kominfo, Bpk. Aris Kurniawan, dan sejumlah pakar organisasi IT, di Jakarta.

Immersion Cooling merupakan mesin pendingin data center yang dirancang untuk menurunkan suhu komponen elektronik di dalam data center, dengan cara perendaman komponen tersebut ke dalam cairan non konduktif seperti minyak.

Immersion Cooling dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi pendinginan, mengurangi penggunaan energi pendinginan data center, dan ramah lingkungan karena sesuai dengan standar "net-zero emissions" global. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Berdasarkan data yang dirilis oleh World Resource Insitute (WRI), Indonesia menempati posisi ke-6 penyumbang emisi global terbesar di dunia, setelah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Jepang. Di samping itu, data menunjukan penggunaan data center memakan daya listrik besar dan menjadi salah satu penyumbang emisi karbon yang berdampak pada kelestarian lingkungan.

Data dari Climatiq Analysis, The Shift Project, Our Wolrd in Data, data center menyumbang 2.5% sampai 3.7% dari emisi karbon dunia, melebihi industri penerbangan (2.4%). Angka ini pun akan semakin bertambah dengan meningkatnya penggunaan data center yang kini menjadi kebutuhan di era serba digital.

Dikatakan Sales Director Gigabyte, Andy Neo, seiring kemajuan teknologi, kebutuhan daya akan CPU meningkat dari 50 watt, saat ini 400 watt. Dan GPU dari 200 watt hingga saat ini 700 watt. "Di masa mendatang, mungkin akan mencapai sekitar 1.000 watt untuk GPU. Jadi ini sebenarnya sesuatu yang menghabiskan banyak daya." Ujarnya.

Permasalahan tersebut dapat ditekan dengan menciptakan Green Data Center. Hadirnya Immersion Cooling menjadi jawaban atas tantangan tersebut, baik dalam hal efisiensi penggunaan energi, pengurangan emisi global, dan juga meningkatkan pendinginan data center sehingga memastikan sistem operasi perusahaan tidak terputus.

Immersion Cooling telah memenuhi spesifikasi EIA (Electronic Industry Alliance) dan OCP (Open Core Protocol) sehingga dapat meningkatkan implementasi pusat data yang berkepadatan tinggi dan berkomputasi tinggi.

Terobosan ini pun kini lahir di Indonesia, atas kerja sama Gigabyte, Toshiba, dan Shell dan dukungan dari Distributor. Immersion Cooling memang menjadi hal baru di Indonesia, namun tidak di Dunia. Penggunaan teknologi Immersion sudah ada di beberapa negara. Kini waktunya Indonesia mengkuti teknologi revolusioner ini, menggabungkan teknologi dengan konsep ramah lingkungan.

Gigabyte menyediakan Immersion tank and server, Hardisk yang disupport oleh Toshiba, dan Immersion Cooling Fluid yang terbuat dari gas alam dengan teknologi gas-to-liquid (GTL) dari Shell.

Tangki pendinginan imersi dilengkapi dengan sensor internal untuk memonitor suhu cairan di sekitar server secara aktif, sehingga menjamin efisiensi pendinginan yang optimal. Tangki-tangki ini dapat mengurangi konsumsi energi pusat data lebih dari 30% dan mencapai efisiensi penggunaan energi (PUE) di bawah 1,1.

Immersion Cooling menawarkan one-stop-solution untuk pendinginan imersi single-phase dengan menggabungkan Immersion Tank, Immersion Ready Server, Coolant, dan Service. Kombinasi keahlian dalam komputasi berkinerja tinggi dan desain pendinginan dirancang untuk mengatasi hambatan termal, meningkatkan kinerja komputasi, memungkinkan implementasi yang mudah, dan memberikan fleksibilitas dalam peningkatan sistem.

Menjadi investasi bisnis jangka panjang yang sejalan dengan kebutuhan perusahaan, dan program pemerintah ke depannya. Tentu kesuksesan Green Data Center ini dapat tercapai dengan dukungan dan rasa tanggung jawab semuah pihak.

Andy menambahkan, semua orang di seluruh dunia mempunyai tanggung jawab untuk mengurangi karbon. "Ini bukan hanya satu pusat data, saya rasa tanggung jawab semua orang. Ada baiknya untuk memulai dari suatu tempat. Salah satu pusat data, ketika mereka mulai melakukan apa yang disebut solusi imersi, sebenarnya mereka mengurangi emisi karbon. Seperti yang Anda katakan, mereka sebenarnya menyelamatkan lingkungan. Ini adalah tanggung jawab semua orang, tidak hanya pada satu pusat data" katanya.

Sebagai wujud nyata mendukung pengurangan emisi global, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui regulasi, di antaranya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement, PP 16 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung, Perpres 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita Lebar Indonesia dan Perpres 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik .

Kini amanah regulasi tersebut pun akan dilanjutkan dengan pembuatan Standarisasi Pusat Data Nasional yang ramah lingkungan. Saat ini Kemnaker berkoordinasi dengan Kominfo, tengah mengusulkan ke BSN untuk pembuatan SNI Pusat Data Hijau dan Pusat Data Bentukan Perangkat Lunak untuk dijadikan SNI.

Menurut Afriansyah Noor, Kementerian Ketenagakerjaan siap berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo untuk mewujudkan ASN yang kompeten di bidang pusat data hijau.

Saat ini Kemnaker secara resmi baru mengeluarkan SKKNI bidang pusat data terkait pengelolaan pusat data saja melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI nomor 45 tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang Pengelolaan Pusat Data.

"Ke depannya dalam mendukung pengurangan emisi karbon, akan disiapkan SKKNI terkait pusat data hijau, baik untuk desain, maupun operasional," jelasnya.

Immersion Cooling menjadi sebuah jawaban atas permasalahan dan tantangan di dunia data center. Di tengah transformasi digital yang terus membentuk industri di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Gigabyte siap mendukung bisnis dalam perjalanan menuju net-zero emissions dan komputasi berkelanjutan. Komputasi berkelanjutan sendiri pun akan menjadi kunci kemajuan dan perkembangan bisnis perusahaan ke depannya.

Gigabyte, Toshiba, dan Shell siap menjawab kebutuhan perusahaan untuk investasi jangka panjang dalam hal data center, bersama distributor resmi Wahana Piranti Teknologi yang memiliki pengalaman dan jangkauan pendistribusian yang tersebar di Indonesia. (tep)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year