telkomsel halo

Upbit Indonesia siapkan jalan menuju karbon negatif bersih

10:11:42 | 10 Jun 2022
Upbit Indonesia siapkan jalan menuju karbon negatif bersih
JAKARTA (IndoTelko) - Upbit Indonesia (Upbit ID) mengumumkan bahwa telah melakukan pengurangan jejak karbon sejak pertama kali bisnis operasi didirikan bahkan telah melampaui total emisi dengan membeli kredit tambahan, sehingga menjadi Jejak Karbon Negatif Bersih.

Ini tercapai karena Upbit Indonesia menghitung jejak karbonnya, menetapkan Rencana Pengelolaan Karbon, dan mengimbangi sisa emisi menggunakan kredit karbon berkualitas tinggi dari Gold Standard. Inventarisasi Gas Rumah Kaca juga telah diverifikasi dalam laporan oleh TEMBUSU Asia Consulting Pte. Ltd., sebuah perusahaan konsultan sustainabilitas terkemuka di Asia.

Gas Rumah Kaca adalah emisi gas yang menyimpan panas di atmosfer dan membuat bumi lebih panas. Emisi tersebut mencakup: Emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan Emisi tidak langsung dari pembangkitan energi yang dibeli. Semua emisi tidak langsung (tidak termasuk dalam cakupan 2) yang terjadi dan dilaporkan oleh perusahaan, termasuk semua emisi dari hulu dan hilir.
 
Upbit Indonesia mengukur emisi GRK dengan mengadopsi standar internasional, GHG Protocol.

Mencapai jejak karbon negatif bersih adalah hasil dari strategi jangka panjang Upbit Indonesia yang diwujudkan dalam CMP-nya, termasuk pertimbangan dalam arsitektur infrastruktur TI, operasi bisnis, dan pengaturan alih daya. Dengan mengoptimalkan infrastruktur IT cloud-native Upbit Indonesia, hal ini mengurangi jejak karbon dan biaya operasinya. Work from Home yang disebabkan oleh pandemi juga secara tak sengaja membantu bisnis operasi Upbit dengan mengurangi emisi terkait perjalanan ke kantor selama periode pandemi dan juga untuk seterusnya. Untuk mengontrol cakupan 3 emisi GRK lebih baik lagi, Upbit Indonesia telah memasukkan evaluasi GRK sebagai pertimbangan outsourcingnya.

Untuk mengimbangi emisi GRK yang tersisa, Upbit Indonesia menggunakan Gold Standard, skema offset GRK yang diakui secara internasional, untuk memfasilitasi pembelian dan penghentian kredit karbon dari 20 MW Biomass Power Project in Chhattisgarh, India. Gold Standard mengesahkan kredit karbon dari proyek-proyek yang diaudit oleh pihak ketiga secara independen. Proyek Chhattisgarh 20 MW Biomass Power juga telah disertifikasi oleh United Nations Sustainability Development Goals dengan dasar bahwa proyek tersebut melibatkan 8 dari 17 tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa.

“Perubahan Iklim adalah krisis yang tidak terlalu krusial tetapi memiliki efek yang jauh lebih menghancurkan daripada pandemi. Karena itu sudah menjadi bagian dalam hidup kita, kita tidak dapat mengatasi masalah ini tanpa melakukan perubahan. Sebagai langkah awal inisiatif ini, kami telah melakukan perubahan dalam proses bisnis kami untuk dapat terus mencapai emisi negatif bersih, termasuk memperhitungkan emisi karbon dari protokol POW mining. Kedepannya, kami secara aktif membangun teknologi dan bisnis agar dapat menemukan solusi baru untuk masalah klasik ini,” ujar VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi.

Upbit Indonesia telah melaporkan semua dokumentasi pendukung emisi negatif bersihnya (Laporan Verifikasi, Rencana Pengelolaan Karbon, Sertifikat Gold Standard) di Luniverse Trace, layanan verifikasi data berbasis blockchain. Kedepannya, Upbit Indonesia berencana untuk mendapatkan sertifikasi BSI PAS 2060 Carbon Neutrality, setiap tahunnya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year