telkomsel halo

Babak akhir sidang kasus CFO Huawei, bebas atau ekstradisi?

11:57:00 | 05 Aug 2021
Babak akhir sidang kasus CFO Huawei, bebas atau ekstradisi?
VANCOUVER, KANADA (IndoTelko) - Sidang kasus CFO Huawei kini memasuki babak akhir.  Berbagai pihak menantikan hasil putusan sidang, antara bebas atau ekstradisi. 

Setelah 3 tahun proses hukum terkait ekstradisi terhadap Meng Wanzhou, Chief Financial Officer (CFO) raksasa teknologi Huawei, persidangan memasuki tahap  Bertempat di Mahkamah Agung British Columbia di Vancouver, Kanada, sidang dilaksanakan dini hari tadi.

Dalam persidangan ini, Meng yang juga putri dari pendiri Huawei, Ren Zhengfei hadir dan mengagendakan argumen-argumen penentu apakah kasus yang menjadi pembicaraan tingkat tinggi antara diplomat AS dan Tiongkok ini akan berujung pada kebebasan Meng atau ekstradisinya ke AS. Adu argumen antara pembelaan terhadap putri pendiri  Huawei Ren Zhengfei ini dan dakwaan dari penuntut yang mewakili Departemen Kehakiman AS berlangsung.

Huawei Kanada dalam keterangnnya menyatakan,”Manakala kasus kini memasuki tahap lanjut, Huawei tetap meyakini bahwa Meng tidak bersalah. Kami akan terus dan selalu mendukung upaya Meng untuk mendapatkan keadilan dan terbebas dari kasus ini.”
 
Dalam sidang lanjutan ini, ada argumen dari pengacara Meng terkait dugaan "penyalahgunaan proses" yang melibatkan otoritas pemerintah Kanada dan AS untuk menggunakan kasus ekstradisi ini demi membidik eksekutif Huawei dengan penangkapan dan penahanan yang sarat dengan muatan politik. 

Dakwaan AS terhadap Meng secara selektif mengesampingkan bukti-bukti penting dan menyesatkan pengadilan Kanada karena menggambarkan Meng terlibat penipuan dengan menyembunyikan informasi mengenai kendali Huawei atas Skycom terhadap HSBC. 
Sedangkan, pihak Meng sebelumnya mengajukan bukti baru berupa segepok dokumen yang diperoleh dari pengadilan Hong Kong. 

Dokumen lebih dari 300 halaman tersebut berupa komunikasi internal seperti email, notulensi pertemuan serta laporan lain antar eksekutif di manajemen HSBC terkait kasus ini. Dokumen tersebut di satu sisi menegaskan bahwa manajemen bank sadar penuh hubungan antara Huawei dan Skycom, anak perusahaan yang beroperasi di Iran, dan dengan demikian melemahkan dakwaan AS terhadap Meng. 

Namun di persidangan pada 9 Juli lalu, Hakim Heather Holmes memutuskan untuk mengesampingkan dokumen tersebut dengan alasan bahwa dokumen tersebut meskipun “berharga untuk persidangan Meng” tidak secara tegas dan cukup kuat  membuktikan bahwa dakwaan AS terhadap Meng “benar-benar salah.”

Negara adidaya ini ingin mengekstradisi Meng terkait tuduhan penipuan dan konspirasi sehubungan dengan tuduhan dia berbohong kepada seorang eksekutif HSBC di Hong Kong pada tahun 2013 tentang kendali Huawei atas Skycom yang dituduh melanggar sanksi ekonomi AS terhadap Iran.

Berkaca pada pernyataan yang dibuat oleh otoritas AS dan Kanada, termasuk presiden AS saat itu Donald Trump mengenai Huawei dan Meng, menyiratkan bahwa kasus tersebut sangat dipolitisasi. Kasus Meng tampaknya digunakan sebagai pion dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Tim pembela Meng mengisyaratkan bahwa dalam sidang ke depan mereka akan meminta persidangan “pemulihan” atas dugaan penyalahgunaan proses oleh Kanada dan Amerika Serikat tersebut. Pemulihan berarti pengacara akan meminta sidang tidak melanjutkan kasus ekstradisi dan membebaskan Meng atas dasar penyalahgunaan proses. 

Seperti diketahui, Meng ditangkap di bandara Vancouver pada 1 Desember 2018, setelah tiba dengan penerbangan dari Hong Kong, di mana dia dijadwalkan untuk menghadiri sebuah konferensi di negara di Amerika Selatan. Semenjak ditangkap Meng berada dalam tahanan rumah hingga sekarang. 

Pengacara Meng berpendapat bahwa otoritas pemerintah Kanada dan petugas Badan Layanan Perbatasan Kanada melanggar hak konstitusionalnya pada saat penangkapannya dengan menanyainya tanpa pengacara dan menjalankan penyelidikan kriminal rahasia atas perintah FBI AS. 

Hak Meng dilanggar ketika dia ditahan selama tiga jam oleh petugas Badan Layanan Perbatasan Kanada sebelum diberitahu tentang penangkapannya dan haknya untuk didampingi pengacara. Huawei terus memiliki keyakinan besar bahwa Meng tidak bersalah mengingat berbagai kejanggalan seputar penangkapan Meng.
Sedangkan, Mahkamah Agung Kanada berpendapat bahwa tidak ada bukti konspirasi antara otoritas Kanada dan AS dalam proses ekstradisi Meng. 

Selanjutnya, setelah persidangan “pemulihan”, sidang akan memutuskan kasus ekstradisi berdasarkan dengan bukti yang diterima oleh persidangan. Meskipun Hakim Holmes belum mengumumkan tanggal putusan, rangkaian persidangan dijadwalkan akan kelar sebelum 20 Agustus. (sg)

Berikut perjalanan kasus Meng 3 tahun terakhir :
1 Desember 2018
Meng ditangkap otoritas Kanada di bandara Vancouver. Penangkapan baru diumumkan ke publik 5 Desember. 

11 Desember 2018
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengintervensi kasus Meng jika kasus berguna untuk kepentingan nasional AS

Januari 26 2019 
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memecat duta besar Kanada untuk Tiongkok John McCallum yang berkomentar bahwa Huawei bisa memenangi kasus ekstradisi ini berkat komentar Trump untuk mengintervensi kasus. 

15 Juli 2019
Kanada menunda keputusan untuk mengizinkan Huawei membangun jaringan 5G di Kanada.

27 Mei 2020 
Pengadilan memutuskan dakwaan terhadap Meng memenuhi syarat “kriminalitas ganda” yang berarti Meng didakwa melakukan pelanggaran hukum baik di AS maupun Kanada

7 November 2020
Pensiunan petugas kepolisian Kanada yang turut menangkap Meng dan diam-diam mengumpulkan bukti atas pesanan AS menolak bersaksi di persidangan. 

25 Februari 2021 
Pihak Meng mengusahakan akses terhadap dokumen HSBC melalui pengadilan di Hong Kong untuk mengajukannya sebagai bukti baru di persidangan

2 Maret 2021
Pengacara Meng mengatakan banker HSBC “sepenuhnya mengetahui” kendali Huawei terhadap Skycom dan karenanya melemahkan dakwaan AS terhadap Meng bahwa Meng menyembunyikan informasi tersebut

9 Juli 2021
Pengadilan Kanada menolak pengajuan bukti dokumen HSBC

4 Agustus 2021
Sidang lanjutan terkait penyalahgunaan proses yang melibatkan otoritas Kanada dan AS dalam kasus ekstradisi Meng

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year