telkomsel halo

Babak baru yang menentukan bagi kasus CFO Huawei Meng Wanzhou

08:40:00 | 09 Jul 2021
Babak baru yang menentukan bagi kasus CFO Huawei Meng Wanzhou
JAKARTA (IndoTelko) - Persidangan kasus ekstradisi terhadap CFO Huawei Meng Wanzhou yang berlangsung 2,5 tahun lalu,  kini memasuki tahap-tahap yang menentukan.  

Dua negara  adidaya ekonomi, Amerika Serikat dan China serta negara tempat Meng di tangkap dan di tahan, Kanada, dalam pusaran hukum dan politik yang berlarut-larut serta titik hubungan diplomatik terendah.

Sempat kala itu, mantan presiden AS Donald Trump berkomentar bahwa ia akan “mengintervensi” kasus ini jika di pandang perlu demi kepentingan hubungan dagang AS dengan China, menyiratkan bahwa kasus ini sarat dengan muatan geopolitik dan kepentingan ekonomi. Apalagi, permintaan ekstradisi dari Departemen Kehakiman AS dianggap melanggar kebiasaan hukum internasional karena AS melampaui yuridiksinya mengingat kasus terjadi atas Meng yang bukan warga AS, melibatkan perusahaan berbasis di Inggris dan China: HSBC dan Huawei, terkait presentasi bisnis yang terjadi di sebuah restoran di Hong Kong. 

Meng didakwa dengan pasal penipuan dan konspirasi terkait dugaan bahwa dia menyembunyikan fakta dalam presentasi PPT nya  terhadap bankir HSBC di Hong Kong pada tahun 2013 terkait hubungan Huawei terhadap anak perusahaan bernama Skycom yang beroperasi di Iran. 

Putri pendiri Huawei, Ren Zhengfei, yang merupakan raksasa teknologi global yang dikenal dengan kepatuhan terhadap hukum dan memiliki reputasi global di 170 negara dan wilayah di seluruh dunia ini, dianggap menimbulkan risiko finansial bernilai milyaran dolar bagi bank selain melanggar kebijakan sanksi ekonomi AS. 

Penangkapan, penahanan dan proses hukum yang berlarut-larut terhadap eksekutif perusahaan multinasional di Kanada membuat karut marut kepentingan yang mempertaruhkan reputasi dan integritas hukum Kanada.

Beberapa media melaporkan, kasus ekstradisi terhadap CFO Huawei Meng Wanzhou atau Sabrina Meng memasuki babak yang menentukan setelah tim pembela Meng mengemukakan serangkaian dokumen yang dapat menjadi bukti baru dan dapat mengubah arah perkembangan kasus.

Sementara, beberapa bulan lalu tim Huawei memperoleh akses terhadap segepok dokumen itu diperoleh melalui pengadilan Hong Kong. Dokumen tersebut berupa email, notulensi pertemuan, komunikasi internal yang terjadi antar eksekutif HSBC terkait kasus ini sebelumnya tidak dibuka untuk publik. 

Sidang yang dijadwalkan kembali hari ini (9/7) di Mahkamah Agung British Columbia diharapkan memberi putusan apakah menerima seluruhnya, sebagian atau menolak dokumen yang diajukan sebagai bukti baru di persidangan. Apapun putusan dalam persidangan, dokumen tersebut menyingkap fakta-fakta baru yang layak dipercaya dan melemahkan dakwaan pihak AS dalam upaya ekstradisi terhadap Meng. 

Dalam pengajuan hukum, pengacara Meng telah mengajukan dokumen tersebut karena dokumen itu memperkuat dugaan bahwa AS telah sengaja menyesatkan Kanada dengan menyembunyikan fakta-fakta kunci yang bisa mungkin melemahkan dakwaan terhadap Meng.

Pengacara Meng berpendapat bahwa dokumen dari HSBC menunjukkan bahwa Huawei terbuka tentang hubungannya dengan Skycom. Dalam pernyataan baru-baru ini, Huawei Kanada mengatakan: “Dokumen-dokumen ini yang terdiri dari email dan catatan HSBC lainnya menunjukkan tidak ada bukti penipuan di HSBC.  Dokumen menunjukkan bahwa kendali Huawei atas Skycom tidak disembunyikan terhadap para pejabat eksekutif senior HSBC dan bahwa penilaian risiko internal HSBC dibuat berdasarkan pengetahuan tentang fakta yang sebenar-benarnya. Risiko reputasi dikelola dengan sepengetahuan eksekutif senior HSBC."

Penuntut umum dari pemerintah di Kanada kemungkinan akan menentang interpretasi Huawei atas dokumen tersebut dan berpendapat bahwa dokumen tersebut tidak relevan dengan proses ekstradisi dan harus diajukan untuk persidangan penipuan di AS.

Dalam laporan media, tercatat  bahwa HSBC telah memberikan dokumen internal ke departemen kehakiman AS dalam upaya untuk menghindari penuntutan oleh AS, tetapi tidak kepada pengacara Meng. Terkait hal itu, pemerintah China dengan tajam mengkritik kerja sama HSBC dengan pemerintah AS atas kasus ini.

HSBC mengatakan tidak memiliki pilihan hukum selain bekerja sama dengan pihak berwenang AS. Bank tersebut terjebak dalam pusaran kasus karena selain berkantor pusat di Inggris dan sebagian besar pendapatannya berasal dari bisnisnya di China.

Pada Februari lalu, pihak Meng berupaya mendapatkan akses ke dokumen HSBC melalui pengadilan di Inggris, namun upaya itu tidak berhasil. Baru kemudian di bulan Maret, kembali diupayakan melalui pengadilan Hong Kong melalui penyelesaian di luar jalur pengadilan dengan HSBC. 

Persyaratan penyelesaian tidak dipublikasikan, tetapi tampaknya HSBC memberi Huawei akses ke dokumen tersebut, dengan klausul kerahasiaan terlampir.

Sedangkan pekan lalu, pengadilan Kanada menerima permohonan dari jaksa dan kelompok media Kanada bahwa informasi tersebut tidak lagi dapat dirahasiakan. Tentu itu hasil yang melegakan bagi Huawei karena kemungkinan besar bukti dapat diterima di pengadilan untuk menantang klaim ekstradisi.  Diperkirakan, Meng akan hadir di pengadilan hingga beberapa bulan ke depan.

Meng ditangkap di bandara Vancouver pada 1 Desember 2018, setelah tiba dengan penerbangan dari Hong Kong, di mana dia dijadwalkan untuk menghadiri sebuah konferensi di negara di Amerika Selatan. Semenjak ditangkap Meng berada dalam tahanan rumah hingga sekarang. 

Pengacara Meng berpendapat bahwa otoritas pemerintah Kanada dan petugas Badan Layanan Perbatasan Kanada melanggar hak konstitusionalnya pada saat penangkapannya dengan menanyainya tanpa pengacara dan menjalankan penyelidikan kriminal rahasia atas perintah Biro Investigasi Federal AS. 

Hak Meng dilanggar ketika dia ditahan selama tiga jam oleh petugas Badan Layanan Perbatasan Kanada sebelum diberitahu tentang penangkapannya dan haknya untuk didampingi pengacara.

Huawei terus memiliki keyakinan besar bahwa Meng tidak bersalah mengingat berbagai kejanggalan seputar penangkapan Meng dan perkembangan kasus ini dari waktu ke waktu. 

Babak persidangan diperkirakan berlangsung hingga Agustus dan dijadwalkan sampai pada putusan pada Oktober atau November.  (ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year