telkomsel halo

Ancaman penguntit dan doxing masih bayangi aplikasi kencan

07:42:00 | 01 Jul 2021
Ancaman penguntit dan doxing masih bayangi aplikasi kencan

JAKARTA (IndoTelko) – Salah satu yang berperan penting dalam perjalanan manusia menemukan cintanya adalah aplikasi cinta yang membuka koneksi digital untuk membangun relasi. 

Menemukan pasangan dari pertemuan di sebuah pesta tampak semakin kuno dengan kencan online yang kini kian booming — setidaknya akibat pandemi. Tinder mencapai rekor 3 miliar swipe dalam satu hari pada Maret 2020, sementara OkCupid mengalami 700% peningkatan pada periode Maret hingga Mei di tahun yang sama.

Peneliti Kaspersky melakukan studi mendalam terhadap sembilan aplikasi kencan populer untuk menilai seberapa aman aplikasi tersebut. Jika dibandingkan dengan penelitian mereka sebelumnya pada tahun 2017, aplikasi kencan saat ini menjadi lebih aman dari sudut pandang teknis, terutama dalam hal transfer data. Namun, aplikasi ini masih menimbulkan risiko yang signifikan dalam hal mengekspos terlalu banyak informasi pribadi tentang pengguna—sehingga membuat mereka rentan terhadap ancaman seperti cyberstalking dan doxing.

Kaspersky menganalisis sembilan aplikasi kencan populer dan berperingkat tinggi dengan basis pengguna global: Tinder, Bumble, OkCupid, Mamba, Pure, Feeld, Her, Happn, dan Badoo. Apa yang mereka temukan adalah, jika dibandingkan dengan 2017, aplikasi kencan kini jauh lebih aman dari sudut pandang teknis, namun risiko privasi utama tetap ada.

Pada tahun 2017, empat aplikasi yang dipelajari memungkinkan untuk melakukan pencegatan data yang dikirim dari aplikasi, dan banyak yang menggunakan protokol HTTP tidak terenkripsi. Namun, pada tahun 2021, situasinya telah membaik secara signifikan. Tidak ada aplikasi yang diteliti menggunakan HTTP, maupun yang melakukan pengiriman data jika protokolnya tidak aman.

Sebagian besar aplikasi kencan memungkinkan pengguna untuk mendaftarkan akun mereka ke salah satu situs jejaring sosial mereka (Instagram, Facebook, Spotify, dll.). Jika pengguna memilih untuk melakukan ini, maka profil mereka secara otomatis diisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut, seperti foto dan informasi biodata. Pengguna juga diundang untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau universitas mereka. Semua data yang disebutkan di atas memudahkan untuk menemukan akun media sosial para pengguna aplikasi kencan.

Aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi mereka. Beberapa aplikasi, seperti Mamba,  juga membagikan rincian jarak paling terdekat match potensial dengan pengguna. Happn memiliki fungsi tambahan yang memungkinkan pengguna untuk melihat berapa kali dan di lokasi mana yang memungkinkan mereka bertemu dengan  match potensialnya.

Akses menuju data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak, dll., membuat mereka rentan terhadap cyberstalking atau bahkan penguntitan fisik, serta doxing (di mana informasi yang sebelumnya bersifat pribadi dipublikasikan untuk merusak reputasi atau membahayakan korban). Terlebih lagi, Mamba menjadi satu-satunya aplikasi yang memungkinkan pengguna mengaburkan foto mereka secara gratis, dan Pure adalah satu-satunya yang melarang pengguna mengambil tangkapan layar obrolan. Ini memungkinkan pengguna untuk membagikan obrolan dan foto mereka tanpa izin mereka, berpotensi untuk tujuan pemerasan atau doxing.

Banyak aplikasi telah menambahkan versi berbayar, dan ini mencakup pilihan tambahan yang dapat meningkatkan keamanan pengguna. Misalnya, dalam versi berbayar Tindr dan Bumble, Anda dapat secara manual memilih lokasi Anda ke wilayah tertentu.

Dibandingkan dengan penggunaan jarak terdekat, pemilihan lokasi berdasarkan wilayah akan jauh lebih sulit untuk menggambarkan lokasi tepat pengguna. Dan beberapa versi aplikasi berbayar, seperti Happn, menawarkan "mode penyamaran" kepada pengguna, di mana pengguna dapat menyembunyikan profil mereka dari orang yang tidak dikenal dan para calon match.

Pakar keamanan di Kaspersky, Tatyana Shishkova mengatakan, membangun keseimbangan antara merangkul kehadiran digital dan menjaga privasi online akan selalu menjadi tantangan, dan peralihan menuju kencan online menciptakan area lain di mana pengguna harus menentukan cara terbaik bagi mereka untuk menjalin koneksi sekaligus melindungi keamanan.

“Untungnya, fakta yang kami lihat beberapa tahun terakhir menunjukkan aplikasi kencan bergerak ke arah yang lebih baik dan memungkinkan pengguna terhubung dengan lebih aman. Mereka terus berupaya untuk menjaga keamanan data, dan, dalam versi berbayar dari banyak aplikasi, pengguna dapat melakukan hal-hal seperti menentukan lokasi secara manual atau mengaburkan foto mereka, ‘ katanya.

Mudah-mudahan di masa depan, opsi ini akan tersedia di semua aplikasi secara gratis. Hal terbaik yang dapat dilakukan pengguna untuk tetap aman adalah berhati-hati dengan data yang mereka bagikan seputar diri sendiri, baik di profil kencan maupun dalam percakapan. (sg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year