telkomsel halo

Kominfo akan digitalisasi aksara nusantara

03:06:29 | 19 Okt 2020
Kominfo akan digitalisasi aksara nusantara
Menteri Komunikasi Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate
JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung penuh inisiatif digitalisasi aksara nusantara untuk melestarikan budaya lokal.

"Digitalisasi aksara, salah satunya melalui pendaftaran Aksara Nusantara pada Unicode," tutur Menteri Komunikasi Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate usai bertemu dengan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuono X, di Kantor Gubernur, DI Yogyakarta, Jumat (16/10).

Menurutnya, upaya digitalisasi Aksara Nusantara merupakan dukungan Pemerintah agar dapat melestarikan Aksara Nusantara untuk generasi masa depan.

"Agar semua yang ada di prasasti, peninggalan budaya tinggai yang dimiliki bangsa Indonesia bisa dipahami dan dimengerti tidak hanya oleh generasi masa kini tapi juga bagi generasi masa depan," tegasnya.

Digitalisasi aksara Jawa ditargetkan akan tuntas pada Desember 2020. Menteri Kominfo mengharapkan akan bisa dimanfaatkan oleh Kraton Yogyakarta dan pegiat budaya.

"Nantinya Aksara Jawa dapat digunakan menjadi nama domain, serta alamat  website maupun email. Harapannya, inisiatif ini dapat diselesaikan pada bulan Desember 2020 dan dapat segera dimanfaatkan oleh Keraton Yogyakarta serta pegiat budaya agar pelestarian Aksara Jawa semakin gencar," ujarnya.

Menurut Menteri Johnny hingga kini, sudah terdapat beberapa aksara yang terdaftar pada Unicode. Aksara nusantara itu antara lain (1) Aksara Bali; (2) Aksara Batak; (3) Aksara Bugis; (4) Aksara Jawa; (5) Aksara Makassar; (6) Aksara Rejang; serta (7) Aksara Sunda.

Penggunaan Aksara Nusantara dalam tradisi tulis pada media prasasti dan naskah  sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Selama itu, beragam aksara pun  diciptakan oleh nenek moyang merepresentasikan kearifan lokal masing-masing budaya.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengapresiasi upaya digitalisasi aksara Jawa karena akan dapat melestarikan bahasa ibu di Indonesia.  "Tidak hanya Jawa, bahasa ibu dari provinsi lain juga. Harapan saya agar bahasa ibu jangan sampai kalah dengan bahasa Indonesia," ungkapnya.

Kolaborasi
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, digitalisasi itu ditujukan agar aksara nusantara bisa digunakan dalam perangkat teknologi terkini.

"Unicode merupakan suatu standar teknis yang dirancang agar teks dan simbol  dari semua sistem tulisan di dunia dapat ditampilkan dan digunakan pada  platform digital, seperti PC, Handphone, dan perangkat lainnya," ungkapnya.

Dirjen Semuel menyatakan digitalisasi Aksara Nusantara diinisiasi Pengelola  Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang PMK, Kementerian Kominfo, Ditjen Kebudayaan, Badan  Bahasa, Keraton Yogyakarta, dan Pemerintah Provinsi Yogyakarta serta Komunitas Pegiat Aksara sedang mengajukan Aksara Jawa untuk menjadi  Internationalized Domain Name (IDN) ke Internet Corporation for Assigned Names  and Numbers (ICANN).

Menurut Dirjen Aptika, saat ini tengah dalam pengembangan dan sudah dibuat websitenya. Bahkan sudah bisa digunakan untuk mengakses website. "Sebagai upaya sosialisasi, PANDI telah menggelar kompetisi pembuatan website berdomain Aksara Jawa pada 6 Mei 2020, dengan syarat seluruh atau  sebagian besar konten  yang dimuat di website menggunakan Aksara Jawa," jelasnya.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year