telkomsel halo

Ini dampak Covid-19 bagi bisnis aplikasi

11:03:32 | 02 Okt 2020
Ini dampak Covid-19 bagi bisnis aplikasi
JAKARTA (IndoTelko) – Criteo S.A. meluncurkan hasil studi mengenai dampak COVID-19 pada jumlah pengunduhan dan penggunaan aplikasi di Indonesia.

Penelitian Criteo mengungkapkan bahwa saat ini aplikasi sangat diperlukan pengguna untuk berbelanja, terhubung dengan orang yang mereka cintai, dan juga hiburan.

Data Criteo menunjukkan bahwa 55% konsumen di Asia-Pasifik mengunduh setidaknya satu aplikasi belanja (ritel, makanan, atau toko bahan makanan/ alkohol) selama puncak wabah COVID-19. Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan 49% konsumen Indonesia melakukan hal yang sama. Selain itu, hampir 3 dari 10 responden mengatakan bahwa mereka telah mengunduh aplikasi belanja ritel baru dalam beberapa minggu terakhir.

“Dari membeli bahan memasak, makanan jadi, hingga hiburan rumah dan olahraga, survei kami menunjukkan bahwa sekarang, pengguna aplikasi di Indonesia lebih bergantung pada aplikasi, dibandingkan dengan sebelumnya. Selama beberapa bulan terakhir, pengguna aplikasi di Indonesia tidak hanya menghabiskan waktu lebih banyak di aplikasi favorit mereka, tetapi mereka juga menemukan aplikasi baru,” kata Direktur Komersial untuk Konsumen Skala Besar, Asia Tenggara di Criteo Pauline Lemaire.

Ditambahkannya, COVID-19 telah meningkatkan pentingnya aplikasi bagi pengguna karena kenyamanan dan kemudahan yang diberikannya selama ini. "Kami melihat bahwa ini dapat terus menjadi tren bahkan pada tahap pemulihan setelah lockdown sekalipun, karena konsumen telah merasakan dan menikmati manfaatnya. Brand dan penjual harus membangun kehadiran mereka di lingkup ini agar tetap kompetitif dalam jangka panjang,” lanjutnya.

Dengan adanya himbauan untuk tetap di rumah dan banyaknya bisnis yang belum beroprasi secara normal, studi Criteo melihat bahwa pengguna aplikasi Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu pada aplikasi favorit mereka, sembari menemukan aplikasi favorit baru.

Sekitar 56% konsumen mengunduh aplikasi jejaring sosial selama periode pemutus penyebaran COVID-19 di Indonesia

Aplikasi jejaring sosial adalah aplikasi yang paling banyak diunduh sebelum COVID-19, diikuti oleh Podcast, musik dan audio, dan game. Selama COVID-19, penggunaan aplikasi untuk jejaring sosial (70%), podcast, musik dan audio (51%) dan game (41%) mengalami peningkatan tertinggi.

Pengguna aplikasi Indonesia menyukai aplikasi hiburan. Hampir 1 dari 2 telah mengunduh aplikasi game pada kuartal terakhir.

Pendorong
Iklan di jejaring sosial dikutip sebagai alasan utama mengapa pengguna mengunduh aplikasi selama periode pemutus penyebaran COVID-19 di Indonesia, dengan 55% konsumen di Indonesia mengatakan bahwa mereka mengunduh aplikasi setelah melihat iklan di jejaring sosial.

Penelitian Criteo juga menemukan bahwa iklan adalah cara yang sangat penting untuk mempromosikan aplikasi di Indonesia. Secara spesifik, 7 dari 10 pengunduh di Indonesia mengatakan bahwa mereka mengunduh aplikasi setelah melihat iklan di jejaring sosial, TV, atau aplikasi lain.

Informasi dari mulut ke mulut juga menjadi pengaruh penting dalam mendorong terjadinya unduhan dengan 44% responden menyatakan bahwa mereka menggunakan aplikasi berdasarkan rekomendasi dari teman, keluarga, atau rekan kerja. Ini serupa dengan rata-rata Asia Pasifik sebesar 45%.

Sepertiga pembeli di Indonesia meningkatkan penggunaan aplikasinya selama periode pemutus penyebaran COVID-19 dengan perilaku pengguna berikut:

70% konsumen meningkatkan waktu mereka di aplikasi jejaring sosial, diikuti oleh podcast, musik dan audio sebesar 51% dan bermain game di 41%

44% menggunakan aplikasi pengiriman makanan beberapa kali seminggu, 35% untuk pengiriman bahan makanan / alkohol, dan 34% untuk belanja ritel

20% menggunakan aplikasi pendidikan untuk orang dewasa beberapa kali seminggu, menandakan keinginan pengguna untuk meningkatkan keterampilan mereka sendiri selama periode ini

Saat bekerja dari rumah, sepertiga pembeli di Indonesia menggunakan aplikasi konferensi video beberapa kali seminggu, 32% menggunakan aplikasi keuangan, 31% aplikasi produktivitas, dan 28% aplikasi pereda stres

Penggunaan Aplikasi
Survei Criteo menunjukkan bahwa Generasi Z & Milenial sedikit lebih mungkin untuk melakukan pembelian dalam aplikasi dibandingkan dengan generasi terdahulu, terutama untuk aplikasi hiburan (43%), dan aplikasi belanja (36%). Mereka memiliki preferensi yang lebih tinggi untuk penggunaan aplikasi seperti yang diamati di sebagian besar kategori produk bahkan sebelum COVID-19 melanda.

Gen Z & Milenial juga lebih cenderung melakukan pembelian dalam aplikasi terlepas dari adanya COVID-19 dibandingkan dengan Gen X, Boomers & Silent. 72% Gen X, Boomers & Silent mengatakan bahwa mereka mengunduh aplikasi belanja dan utilitas karena gratis.

72% Gen Z & Millennials mengunduh aplikasi belanja gratis dan 36% melakukan pembelian dalam aplikasi di aplikasi belanja. 15% dari mereka juga mengunduh aplikasi belanja berbayar. Selain itu, 74% Gen Z & Milenial mengunduh aplikasi utilitas gratis dan 30% di antaranya melakukan pembelian dalam aplikasi dan 17% dari mereka mengunduh aplikasi utilitas berbayar.

Tantangan  
“Kami melihat potensi besar aplikasi di pasar Indonesia untuk dapat berhasil dalam melakukan engagement dengan konsumen karena kami melihat bahwa konsumen telah menghabiskan lebih banyak waktu di dalam aplikasi selama periode ini. Pengalaman mereka sekarang akan sangat membentuk pandangan mereka tentang brand, dan demikian juga hubungan jangka panjang mereka dengan brand tersebut. Karena itu, brand harus meningkatkan upaya retensi dan penggunaan aplikasi. Brand perlu membangun kepercayaan dengan membuktikan bahwa mereka mampu mengelola data pribadi dengan aman dan menawarkan pengalaman pengguna yang menyenangkan di platform mereka. Brand yang dapat mencapai semua ini akan memiliki dasar yang kuat dalam mempertahankan eksistensi aplikasinya,” jelas Lemaire.   

Tantangan utama bagi brand pasca-COVID adalah menjaga engagement dengan pengguna secara konsisten di aplikasi mereka. Khususnya untuk Generasi Z dan Milenial dimana 27% diantaranya menyatakan bahwa mereka sangat mungkin menghapus aplikasi yang diunduh setelah pandemi selesai. Selain itu, mayoritas pengguna aplikasi di Indonesia memiliki lebih dari 10 aplikasi di perangkat selulernya, 41% pengguna mengatakan mereka hanya menggunakan 6-10 aplikasi setiap hari, dan 37% menggunakan 1-5 aplikasi.

Selain itu, brand harus berhati-hati saat menangani segala bentuk informasi pribadi. Pengguna aplikasi seluler Indonesia tidak keberatan dengan iklan selama mendapatkan konten gratis sebagai gantinya, terutama generasi muda. Secara keseluruhan, 6 dari 10 pengguna aplikasi seluler Indonesia menerima menonton atau mendapatkan iklan di aplikasi yang menawarkan konten gratis.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year