telkomsel halo

Teknologi modifikasi cuaca dapat digunakan untuk tindakan dini bencana

08:36:23 | 28 May 2019
Teknologi modifikasi cuaca dapat digunakan untuk tindakan dini bencana
ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dapat diandalkan menjadi teknologi aksi atau tindakan dini (early action) setelah status bencana hidrometeorologi (kekeringan, banjir longsor, kebakaran hutan dan lain-lain) ditetapkan. Secara khusus untuk Karhutla, penerapan TMC sekaligus menjadi langkah untuk menekan laju jumlah emisi karbon.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBMTC) Tri Handoko Seto usai menghadiri “Multi-hazards Early Warning Conference – II“ di Jenewa, beberapa waktu lalu.

“Pemerintah harus hadir menyelamatkan atau membantu rakyat menghadapi bencana yang akan terjadi melalui tindakan atau aksi dini dengan memanfaatkan TMC,” ujar Tri dalam rilisnya kemarin.

Pertemuan Multi-hazards Early Warning Conference – II (MHEWC-II) di Jenewa, Swiss, membahas perkembangan Sistem Peringatan Dini Multi Bencana dengan Aksi Dini dan Impact-based Forecasting (Prakiraan berbasis Dampak – PBD).

Dalam pertemuan tersebut dibahas perubahan iklim dan kompleksitas dampaknya yang mengakibatkan munculnya kompleksitas bencana “baru”, seperti meteo-tsunami Haiyan di Filipina, meteo-tsunami di Spanyol dan Oman, Badai Tropis Cempaka, Dahlia, dan Lili di Indonesia.  Termasuk  dampak  Badai Tropis Idai di Mozambique (4 Maret 2019) yang menelan korban hingga 1007 meninggal (532 di Mozambque dan sisanya di Zimbabwe).

Saat ini BBTMC sudah memiliki berbagai teknologi  deteksi dini bencana Hidrometeorologi, yaitu R-Rainbows atau Radar- Rainfall Observation for Early Warning System.

Sistem Radar untuk meng-observasi dan monitoring curah hujan berfungsi sebagai peringatan dini bencana banjir. Selain itu dikembangkan juga SMOKIES, suatu sistem informasi secara near real time pengukuran tinggi muka air pada lahan gambut untuk memantau potensi kebakaran hutan. BBTMC juga telah berhasil mengembangkan aplikasi info cuaca berbasis percakapan (chat) yang mudah diakses masyarakat luas, dan lain sebagainya.  

“Teknologi tersebut menjadikan pelaksanaan hujan buatan lebih efektif dan akuntabel,” ujarnya.

Perekayasa Ahli Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Andi Eka Sakya, yang ikut hadir dalam pertemuan menjelaskan, aksi dini (early action) berawal dari informasi peringatan dini. “Hal itu bernuansa sosial terkait masalah kesenjangan komunikasi antara bahasa teknis dan bahasa awam di tingkat masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, perlu ditekankan pada hal teknis dan terintegrasi dengan berbagai aspek, mulai data parameter alam, lingkungan dan kerentanannya. “Dibutuhkan diproses dengan cepat dan akurat, dan disebarluaskan dalam bahasa atau gambar yang mendukung aksi dini tersebut,” ujarnya. 

Disisi lain, negara-negara peserta pertemuan juga memandang penting integrasi sistem peringatan dini hidrometeorologis dan geologis kedalam Sistem Peringatan Dini Multi Bencana (SPDMB).

“Argumentasi pada sisi ini menjadi menarik manakala banyak peserta merujuk pada kasus tsunami Palu dan Selat Sunda, karena polanya yang tidak lazim, kedatangan gelombangnya sangat cepat dan mematikan. Sehingga para pihak menyetujui perlunya sistem pengamatan menyeluruh, baik terhadap parameter cuaca atau iklim, hingga kondisi kemiringan wilayah, kondisi vegetasi, dan lain sebagainya untuk mendukung PBD-PBR atau Prakiraan Berbasis Dampak- Peringatan Dini Berbasis Risiko,” paparnya.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula dari wakil Bank Dunia yang membagikan hasil analisis sosio-ekonomi proyek-proyek pembangunan SPDBM di seluruh dunia, terutama negara berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil.

Dari sisi ekonomi, Bank Dunia memandang pendanaan pembangunan SPDBM perlu dilihat sebagai investasi. Selain itu, untuk setiap US$1 investasi SPDBM dapat menyelamatkan US$5 hingga US$8.

“Belajar dari Bank Dunia, investasi SPDBM memberi dampak positif  dan menguntungkan, baik dari ketahanan masyarakat, sosial, bahkan ekonomi produktif,” tutupnya.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year