telkomsel halo

XL bidik 15 ribu nelayan manfaatkan aplikasi Laut Nusantara

11:52:00 | 05 Apr 2019
XL bidik 15 ribu nelayan manfaatkan aplikasi Laut Nusantara
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya ( kanan ) menyerahkan perangkat HP berisi aplikasi Laut Nusantara kepada perwakilan nelayan di Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi Kota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/4).(ist)
BANYUWANGI (IndoTelko) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengharapkan sekitar 15 ribu nelayan yang aktif menggunakan aplikasi Laut Nusantara guna meningkatkan produktifitasnya di laut.

Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya mengungkapkan hingga Februari 2019, tidak kurang dari 10.000 nelayan telah memanfaatkan aplikasi Laut Nusantara.

"Saat ini sudah ada 11 daerah dan 1.300 nelayan yang sudah menerima sosialisasi program Laut Nusantara. Ke-11 daerah tersebut adalah Perancak, Pandeglang, Lombok Tengah, Kenjeran, Situbondo, Indramayu, Greges, Pakutatan, Serang, Sendang Biru, dan Prigi. Kami gencar melakukan sosialisasi agar makin banyak nelayan memanfaatkan aplikasi ini," katanya saat melakukan sosialisasi di Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi Kota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin.

Lebih dari 100 nelayan yang mengikuti program sosialisasi Laut Nusantara. Di acara sosialisasi ini, masyarakat nelayan mendapatkan pelatihan mengenai pemanfaatan aplikasi digital Laut Nusantara untuk meningkatkan produktivitas sekaligus keamanan mereka dalam bekerja. 

Dijelaskannya, Banyuwangi merupakan salah satu sentra penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur. Banyak masyarakat nelayan dengan perahu-perahu bermesin kecil di bawah 5 gross ton.

"Kami hadir kepada mereka untuk mengenalkan aplikasi Laut Nusantara guna membantu mendorong produktivitas hasil tangkap mereka. Apalagi sempat ada berita lokal menyebutkan tangkapan di Selat Bali menurun dan berpengaruh pada produktivitas nelayan,” katanya.

Bersamaan dengan sosialisasi, XL Axiata juga membekali para peserta dengan smartphone yang di dalamnya sudah terpasang aplikasi Laut Nusantara. Selain itu, di perangkat tersebut sudah terpasang kartu SIM XL Axiata berikut paket data internet cepat. Sebelumnya, para nelayan sudah terlebih dulu mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggunakan aplikasi Laut Nusantara.

Aplikasi “Laut Nusantara” yang dibangun selama kurang lebih 5 bulan ini didukung basis informasi yang lengkap dan real time.

Sumber data sepenuhnya dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL). Sebagai lembaga riset dan observasi kelautan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, BROL memiliki data kelautan yang sangat lengkap dan sangat berguna untuk pengembangan di bidang kelautan, termasuk manfaat praktis bagi nelayan kecil.

Data-data dari BROL juga up to date dan berdasarkan riset dan observasi laut di seluruh wilayah nusantara. Semua informasi kelautan yang terdapat dalam Aplikasi Laut Nusantara ini didapat secara langsung dari stasiun bumi Balai Riset dan Observasi Laut, sehingga tidak diragukan keakuratannya. Updating data dilakukan setiap tiga hari berdasarkan data dari satelit khusus.

Sementara itu, data yang bersifat prakiraan berdasarkan analisa data selama 20 tahun ke belakang. Tim XL Axiata dan BROL sebelumnya sudah melakukan penelitian dan survei ke sejumlah komunitas nelayan di berbagai daerah untuk mengetahui kebutuhan mereka terkait informasi seputar aktivitas penangkapan ikan.

XL Axiata dan BROL terus mengembangkan fitur-fitur aplikasi ini. Fitur yang paling baru adalah fitur navigasi. Fitur navigasi ini berisi infomasi mengenai jarak, kalkulasi bbm otomatis dari jarak yang titik-titik tujuannya sudah ditentukan nelayan, dan arah (heading bearing).

Perbaikan perahu nelayan
XL Axiata juga membantu perbaikan atau renovasi perahu-perahu nelayan yang sudah lama beroperasi. Ada sejumlah perahu yang direnovasi, yang diharapkan akan bisa kembali maksimal untuk dipergunakan melaut. Perahu-perahu tersebut memerlukan perbaikan terutama pada badan dan layer. Termasuk dalam perbaikan ini berupa pengecatan badan perahu dengan warna-warni khas perahu Banyuwangi.

Desa Mandar, tempat dilaksanakannya program sosial ini merupakan desa dengan mayoritas warga bermatapencaharian sebagai nelayan. Total ada sekitar 600 keluarga nelayan yang bermukim di desa ini. Kebanyakan dari mereka merupakan nelayan yang mengandalkan perahu jukung berukuran kecil dan jaringan yang juga terbatas untuk menangkap hasil laut.(dn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year