telkomsel halo

Dell siapkan kolaborasi manusia dan mesin

10:20:07 | 19 Okt 2017
Dell siapkan kolaborasi manusia dan mesin
JAKARTA (IndoTelko) -  Laporan yang baru-baru ini diterbitkan Dell Technologies menyatakan bahwa tahun 2030 semua perusahaan akan menjadi organisasi teknologi, karena itu semua perusahaan saat ini harus sudah mulai memikirkan cara membuat infrastruktur dan tenaga kerja mereka dapat tetap relevan di masa depan.

Penelitian yang dipimpin oleh Institute for the Future (IFTF) bersama 20 pakar teknologi, akademisi dan bisnis dari seluruh dunia ini mengungkapkan bagaimana teknologi-teknologi baru, seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), robotik, virtual reality, augmented reality, dan cloud computing akan mentransformasi hidup dan cara kita bekerja dalam satu dekade ke depan.

Laporan yang berjudul ‘Era Baru Kolaborasi Antara Manusia dan Mesin’ (The Next Era of Human-Machine Partnerships) juga memberi wawasan tentang bagaimana konsumen dan perusahaan dapat mempersiapkan diri menghadapi masyarakat yang terus-menerus berubah.

“Perusahaan-perusahaan di seluruh wilayah Asia Pasifik dan Jepang tidak bisa tidak mulai berpikir dari sekarang tentang cara mereka berkolaborasi dengan dan menggunakan mesin di masa depan. Kolaborasi antara manusia dan mesin ini akan menjadi kunci untuk mendorong keunggulan kompetitif dalam beberapa tahun ke depan. Melalui teknologi-teknologi baru yang memungkinkan kolaborasi ini, perusahaan perlu memastikan mereka memiliki infrastruktur TI modern penting yang dibutuhkan untuk mempercepat masa depan digital mereka,” kata President, APJ Enterprise, Dell EMC David Webster dalam keterangannya, kemarin.

Dikatakannya, Dell Technologies mensponsori penelitian ini untuk membantu perusahaan menavigasi dunia yang tidak pasti ini dan mempersiapkan masa depan. Saat ini, disrupsi digital terus-menerus merancang ulang berbagai industri.

Untuk pertama kalinya di era modern, para pemimpin di seluruh dunia tidak dapat memprediksi masa depan industri mereka. Menurut Indeks Transformasi Digital Dell, 61% pemimpin bisnis di wilayah Asia Pasifik dan Jepang telah mengalami disrupsi signifikan dalam industri mereka akibat teknologi-teknologi digital. Bahkan, lebih dari separuh perusahaan meyakini dalam tiga hingga lima tahun ke depan perusahaan mereka mungkin akan berhenti beroperasi.

Laporan tersebut memprediksi teknologi-teknologi baru, yang didukung kemajuan luar biasa di bidang software, big data dan daya pemrosesan data, akan merancang ulang kehidupan. Masyarakat akan memasuki suatu fase baru dalam hubungan mereka dengan mesin, yang akan memiliki karakteristik:

• Efisiensi dan peluang yang lebih besar dari sebelumnya, membantu manusia mengatasi keterbatasannya

• Manusia sebagai “konduktor digital”. dimana teknologi akan berperan sebagai perpanjangan tangan manusia, membantu mengarahkan dan mengelola aktivitas sehari-hari dengan lebih baik

• Pekerjaan akan ‘mengejar’ manusia, dimana dengan menggunakan teknologi pencocokan (matchmaking) berbasis data yang canggih, perusahaan dapat menemukan dan mempekerjakan karyawan-karyawan berbakat dari seluruh dunia

• Manusia mempelajari hal-hal baru “saat itu juga” (“in the moment”) karena laju perubahan akan sangat cepat sehingga industri-industri baru akan tercipta dan keterampilan-keterampilan baru pun akan dibutuhkan untuk bertahan hidup

Hal-hal lain yang disoroti dalam laporan ini meliputi:  

Di tahun 2030, ketergantungan manusia terhadap teknologi akan berkembang menjadi kerja sama nyata dengan manusia, menghasilkan keterampilan seperti kreativitas, semangat dan pola pikir kewirausahaan. Hal ini akan sejalan dengan kemampuan mesin untuk menghasilkan kecepatan, otomatisasi, efisiensi serta produktivitas yang dihasilkan akan memungkinkan peluang-peluang industri dan peran baru.

Di tahun 2030, para asisten artificial intelligence (AI) terintegrasi dan sesuai kebutuhan akan dapat melakukan berbagai hal melebihi apa yang dapat dilakukan para asisten masa kini. Mereka akan mengurus kita dengan cara prediktif dan otomatis.

Teknologi tidak berarti menggantikan para pekerja, tapi proses menemukan pekerjaan akan berubah. Pekerjaan tidak lagi akan terbatas pada tempat, namun lebih merupakan serangkaian tugas. Teknologi pembelajaran mesin (machine learning) akan membuat keterampilan dan kompetensi setiap individu menjadi mudah dicari, dan perusahaan akan mengejar bakat-bakat terbaik untuk mengerjakan tugas-tugas khusus.

Diperkirakan 85% pekerjaan di tahun 2030 belum tercipta. Laju perubahan akan terjadi begitu cepat sehingga manusia akan belajar “saat itu juga” (“in the moment”) menggunakan teknologi-teknologi baru seperti augmented reality  (AR) dan virtual reality (VR). Kemampuan untuk memperoleh pengetahuan baru akan lebih berharga daripada pengetahuan itu sendiri.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year