Koperasi Digital lirik Intersputnik untuk satelit HTS

Teknisi di Arianespace memantau proses peluncuran satelit(dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Koperasi Digital yang didirikan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL) mengakui tengah ada wacana menggandeng Intersputnik dari Rusia untuk meluncurkan satelit High Throughput Satellite (HTS).

“Memang ada wacana untuk gandeng Intersputnik. Tetapi semua belum pasti, namanya wacana. Sekarang baru tahap bicara-bicara saja,” ungkap Sekretaris Jenderal APJII  Henri Kasyfi Soemartono, dalam pesan singkatnya ke IndoTelko, Jumat (3/3).

Untuk diketahui, APJII memang ingin meluncurkan Satelit High Throughput Satellite yang akan digunakan sebagai infrastruktur bagi anggota Penyedia Jasa Internet (PJI) dalam memberikan layanan akses Internet ke seluruh Indonesia.

Nama Intersputnik mendadak menjadi pembicaraan setelah digandeng PT Universal Satelit Indonesia (UniSat) untuk meluncurkan satelit HTS pada 2020 yang akan menempati slot orbit 103 Bujur Timur.

Kerjasama UniSat dengan Intersputnik berupa kolokasi alias kerjasama slot orbit.Intersputnik dikenal memiliki banyak slot orbit, selain berbisnis peluncuran dan penyewaan satelit. Beberapa slot orbit yang dikuasai Intersputnik adalah 62,5 bujur timur, 103 bujur timur, 156 bujur timur, 159 bujur timur, dan 164 bujur timur. Slot 156 bujur timur, 159 bujur timur, dan 164 bujur timur dianggap ideal bagi operator satelit yang ingin melayani Indonesia dengan teknologi HTS. (Baca: Profil InterSputnik)

Biaya sewa slot orbit taklah murah. Pemerintah Bangladesh saja pada 2015 menyewa slot orbit 119.1 bujur timur dari Intersputnik untuk satelit Bangabandhu-1 selama 15 tahun senilai US$ 32 juta. (Baca: Tender Satelit)

Satelit HTS menjadi perbincangan tak bisa dilepaskan dari niat pemerintah menggelar tender pada tahun ini untuk layanan broadband berbasis infrastruktur itu.(id)