Perusahaan di Indonesia siap adaptasi dengan revolusi industri ke-4

09:45:03 | 01 Mar 2017
Perusahaan di Indonesia siap adaptasi dengan revolusi industri ke-4
Peter Sutiono, Public Sector Director, Microsoft Indonesia; Iwan Djuniardi, Direktur Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia; AKBP Akhmad Yusep Gunawan, Wakil Kepala Direktur Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya; Richard Tirtadji, IT Director, KiOSTiX; Denny Permana, Vice President Information Technology, Garuda Indonesia; Andreas Diantoro, President Director, Microsoft Indonesia usai diskusi transformasi digital belum lama ini.(dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Pemimpin bisnis di Indonesia menunjukkan urgensi untuk beradaptasi di Revolusi Industri ke-4 yang mengaburkan batasan antara dunia fisik, digital, dan biologis.

Dalam studi bertajuk ‘The Microsoft Asia Digital Transformation: Enabling The Intelligent Enterprise', sebanyak 90% pemimpin bisnis di Indonesia menyatakan perlu melakukan transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.

Sayangnya, hanya 27% yang telah memiliki strategi transformasi digital menyeluruh. Sebanyak 51% sisanya masih merencanakan proses transformasi digital dan sebanyak 22% belum memiliki strategi apapun.

“Organisasi yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan menjadi kurang kompetitif. Oleh sebab itu, Microsoft mendorong setiap organisasi untuk segera melakukan transformasi digital di era berbasis teknologi ini agar mampu beradaptasi dengan perubahan, baik perubahan internal maupun eksternal,” kata President Director, Microsoft Indonesia Andreas Diantoro dalam keterangannya kemarin.

Guna memperjelas makna transformasi digital yang berbeda di setiap organisasi, Microsoft mendefinisikannya dengan menjabarkan empat pilar berikut: Memprioritaskan pelanggan. Memberdayakan karyawan. Mengoptimalkan kegiatan operasional. Transformasi produk dan model bisnis

Adapun di Indonesia, beberapa organisasi kenamaan yang tengah menjalankan proses transformasi digital bersama Microsoft meliputi Direktorat Jenderal Pajak (pemerintah), Kepolisian Resor Kediri (sektor publik), Garuda Indonesia (korporasi), dan KiOSTiX (online business).

Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dalam rangka menghubungkan lebih dari 500 unit kantor operasional dan 32.000 pegawai yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, DJP memanfaatkan Microsoft SQL Server Integration Services (SSIS) untuk mengintegrasikan data dan SQL Server Analysis Services (SSAS) untuk melakukan agregasi data.

Kepolisian Resor Kediri (Polres Kediri). Pada Desember 2016, Polres Kediri bekerjasama dengan PT Trimaxindo Abadi dan Microsoft Indonesia memprakarsai penerapan e-tilang, sistem tilang digital pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi auto scale Azure untuk mengelola pengaksesan aplikasi dari jutaan warga Kediri. Sepak terjang e-tilang yang baik mendorong Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menjadikan e-tilang sebagai program nasional.

Garuda Indonesia. Pada pertengahan 2015, penjualan tiket online Garuda Indonesia melesat sebanyak 200% setelah situs penjualan tiket online Garuda direstrukturisasi dengan teknologi Microsoft Azure.

KiOSTiX. Sebagai sebuah layanan ticketing yang melayani lebih dari 1.000 acara di Indonesia setiap tahunnya, KiOSTiX memanfaatkan Storage Backup Microsoft Azure yang memungkinkan perusahaan untuk menyimpan enam salinan data di cloud secara geo-releted - menjadikan probabilitas perusahaan untuk kehilangan data pengguna sangat minim.(wn)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories