telkomsel halo

Meretas Jalan Menjadi Penyedia 4G Terbaik di Asia

14:47:11 | 03 May 2015
Meretas Jalan Menjadi Penyedia 4G Terbaik di Asia
Ilustrasi (dok)
Mulai Senin (4/5) besok, industri seluler di Indonesia mulai memasuki babak baru, terutama bagi pemain seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan Tri Indonesia.

Empat operator ini menguasai sekitar 90% pangsa pasar seluler dan akan melakukan refarming frekuensi 1.800 MHz mulai 4 Mei 2015 di wilayah Maluku dan diperkirakan selesai di Jakarta pada 23 November mengingat ada 42 cluster yang harus dikerjakan  dengan metode step wise alias kombinasi dari direct dan indirect.

Rinciannya, Maluku dan Maluku Utara area yang pertama ditata penempatan kanalnya. Setelah itu menyusul Papua, Kalimantan Timur, dan seterusnya.

Sebelum puasa wilayah Timur Indonesia, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau diharapkan kelar ditata. Saat bulan puasa, aksi penataan  diliburkan karena harus mengantisipasi kenaikan trafik. Setelah lebaran menyusul Bali, Jawa, dan Sumatera Bagian Selatan.

Eksekusi refarming frekuensi 1.800 MHz ini menandakan layanan 4G berbasis Frequency Division Duplexing Long Term Evolution (FDD-LTE) yang banyak diadopsi negara lain mulai terjadi di Indonesia.

Tanpa menafikan pada tahun lalu Indonesia sudah menjalankan FDD-LTE di frekuensi 900 MHz, namun jika melihat ekosistem global, frekuensi 1.800 Mhz adalah pilihan utama mengingat puluhan operator menggunakan frekuensi itu.

Pemerintah juga mulai menata ekosistem dengan menyiapkan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk teknologi 4G.   

Dalam draft aturan itu diwacanakan kandungan lokal untuk sisi jaringan sebesar 40% dan perangkat konsumen sebesar 30% pada Januari 2017.

Jika melihat runutan peristiwa menuju hadirnya layanan 4G di 1.800 MHz semua terkesan sudah ideal dan Indonesia bisa mulus mewujudkan ambisi sebagai salah satu penyedia LTE terbaik di Asia pada 2019 mendatang.

Tetapi bagaimana di sisi bisnis? Diperkirakan hal ini tak mudah bagi operator mengingat pelanggan 2G masih menghuni sekitar 70% populasi jaringan dan pelaku usaha masih berusaha keras memindahkannya ke 3G.

Jika tak pintar-pintar mengatur nafas, bisa-bisa ada operator yang kedodoran dan mengibarkan bendera putih karena terlalu terpukau dengan pesona 4G.

@IndoTelko

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year