JAKARTA (IndoTelko) – Oppo memasang target lumayan jumbo untuk penjualan produknya sepanjang 2015 mendatang.
Vendor asal Tiongkok ini melalui PT Indonesia Oppo Electronics, membidik penjualan 5 juta unit smartphone pada 2015 atau naik 66% dari target 2014 sebesar 3 juta unit.
“Potensi pasar smartphone di Indonesia masih tinggi. Saat ini penetrasi smartphone di Indonesia baru berkisar 23% terhadap total pengguna handset. Ruang tumbuh masih besar,” ungkap Brand Director Indonesia Oppo Electronics Ivan Lau, kemarin.
Menurutnya, jika mengacu pada riset IDC, setiap bulannya diperkirakan 3 juta unit ponsel terjual di Indonesia. “Kami perkirakan tahun ini penjualan smartphone kami mencapai 3 juta unit, naik dari realisasi tahun lalu yang 2 juta unit," ujarnya.
Diyakininya, masyarakat Indonesia makin kritis dalam memilih perangkat dengan tidak hanya melihat harga. "Kami tidak meladeni persaingan harga yang dilakukan vendor smartphone Tiongkok lainnya. Kami hanya fokus soal kualitas,” katanya.
Diungkapkannya, perseroan akan memasarkan tiga model smartphone lagi pada tahun depan. Pada tahun sebelumnya, rata-rata Oppo mengeluarkan enam hingga tujuh model smartphone setiap tahun.
Ditambahkannya, perusahaan juga sedang menyelesaikan pembangunan pabrik rakitan yang berlokasi di Tangerang, Jawa Barat. Pabrik ini diperkirakan mampu memproduksi 500 ribu handset per bulan. Pihaknya menargetkan pembangunannya rampung pada Maret 2015. Nilai investasi yang dikeluarkan untuk membangun pabrik sekitar US$ 30 juta di tahap pertama.
Sekadar diketahui, perang penjualan smartphone di tanah air kian panas tahun depan seiring mulai beroperasinya pabrik dari merek-merek lokal. Terbaru adalah aksi Evercoss mewujudkan pembangunan pabrik perakitan ponsel di Semarang, Jawa Tengah.
Hadirnya pabrik baru di atas lahan delapan hektare ini demi target produksi satu juta ponsel Evercoss per bulan pada 2016 mendatang. Sebelumnya, Polytron sudah mengoperasikan pabrik ponsel juga. Bila tahun ini pemasaran smartphone dan ponsel fitur di Evercoss masih imbang di angka 50%, tahun depan porsinya akan berubah drastis, yaitu smartphone mencapai porsi 70%, sedangkan ponsel fitur tinggal 30%.(id)