JAKARTA (IndoTelko) –Kompetisi di bisnis Instant Messaging kian seru. Setidaknya itu terlihat dari kinerja dua pemain yakni WhatsApp dan Line.
Mengutip data dari TechCrunch (30/10), WhatsApp pada tahun 2013 mengalami kerugian US$ 138 juta dengan pendapatan senilai US$ 10,2 juta dari langganan berbayar.
Pemciunya, beban operasional mencapai US$ 149 juta dimana alokasi terbesar untuk riset dan pengembangan sekitar US$ 77 juta. "Keuntungan baru dirasakan lima tahun dari sekarang. Kami fokus pada pertumbuhan pengguna. WhatsApp memiliki sekitar 600 juta pengguna aktif setiap bulannya,” kata CEO WhatsApp Jan Koum.
Sementara Line untuk periode kuartal ketiga 2014 mendapatkan pendapatan US$ 192 juta atau naik 104,2% dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar US$ 94,03 juta.
Line memiliki 170 juta pengguna aktif setiap bulannya, dimana sekitar 87 juta penggunanya berasal dari Jepang, Taiwan, dan Thailand. Di Amerika Serikat, Line memiliki 25 juta pengguna.
Sayangnya, Line tak mengumumkan bottom line dari keuangannya tetapi perseroan berencana menjalankan lini bisnis baru seperti yaitu Line Pay, Line Taxi, dan layanan pengantar makanan.
Jika dilihat, Line lebih lincah ketimbang WhatsApp dan mampu melakukan monetisasi dengan pola in-app purchases. Namun kompetisi belum usai bagi keduanya, kita lihat saja siapa yang bertahan hingga garis finis.(wn)