telkomsel halo

First Media dan Internux Kian Mesra?

09:01:27 | 17 Okt 2013
First Media dan Internux Kian Mesra?
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT First Media Tbk (KBLV) dan PT Internux sepertinya kian mesra untuk menggarap teknologi Time Division Duplex Long Term Evolution (TDD LTE) di zona  Broadband Wireless Access (BWA) yang dimilikinya.

Pasalnya, merujuk dari Keterbukaan Informasi PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (16/10), terungkap  PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang merupakan anak usaha dari  Sarana Menara Nusantara menandatangani perjanjian pengalihan (Assignment Agreement) dengan First Media  dan Internux.

Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Arif Pradana mengungkapkan penandatanganan perjanjian pengalihan tersebut telah dilakukan oleh ketiga perusahaan tersebut pada tanggal 11 Oktober 2013 lalu.

Dijelaskannya, berdasarkan ketentuan dari perjanjian pengalihan tersebut, First Media akan mengalihkan seluruh hak, kewajiban dan kepentingannya atas penyewaan 139 lokasi menara milik Protelindo kepada Internux.

First Media juga akan menjamin pelaksanaan kewajiban Internux dan juga akan bertanggung jawab secara renteng atas seluruh kewajiban dari Internux atas sewa lokasi yang telah ada untuk suatu periode waktu tertentu.

Sayangnya, manajemen First Media kala dikonfirmasi terkait perkembangan kerjasamanya dengan Internux tak membalas pesan singkat yang dikirimkan pada Rabu (16/10).

Sebelumnya, pada September lalu Direktur First Media Dicky Moechtar mengakui  tengah melakukan penjajakan kerjasama dengan Internux karena sama-sama berada di zona 4 untuk layanan BWA.

“Ini agar kita bisa memberikan layanan TDD LTE yang sesuai dengan harapan dari pelanggan,” ungkapnya.  

Kala itu Dicky  membantah kabar yang beredar tentang telah terjadinya akuisisi atau merger terhadap Internux. “Belum ada akuisisi atau merger. Kami ini kan perusahaan tercatat di bursa, tidak mungkin main rahasia. Semua terbuka kok,” katanya.

First Media sendiri tengah membangun sekitar 1.500 BTS berbasis TDD LTE didukung Huawei dengan skema vendor financing.

Internux adalah pemenang tender BWA lainnya di zona 4 atau dikenal dengan Jakarta Bogor Depok dan Bekasi (Jabodetabek) beberapa tahun lalu. Internux memiliki lebar pita 15 MHz (2375 – 2390) di 2,3 GHz. Jumlah itu sama dengan First Media di 2360 – 2375 untuk Jabodetabek.

Kala lelang dilakukan beberapa tahun lalu zona 4 ini memiliki harga penawaran dasar paling mahal yakni Rp 15,16 miliar per blok.

Kerjasama keduanya  jika terealisasi akan membuat TDD LTE yang dimiliki kian moncer karena berjalan di frekuensi yang lumayan lebar yakni sekitar 30 MHz.

Sekadar diketahui, Internux sempat bermasalah dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dalam pembayaran  up front fee  dan BHP Frekuensi tahun pertama usai menjadi pemenang tender beberapa tahun lalu.

Kemenangan Internux di zona bergengsi lumayan mengejutkan kala tender berlangsung karena perusahaan ini hanya Penyedia jasa Internet (PJI) dari Makassar.

Secara terpisah, Angota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) M Ridwan Effendi mengingatkan kerjasama kedua operator jangan sampai melanggar aturan.

“Kalau mau frequency sharing atau active sharing itu bertentangan dengan aturan. Selain itu masing-masing memiliki komitmen di modern licensing yang harus dipenuhi. Terkait adanya perkembangan terbaru soal menara itu, saya akan pelajari dulu informasinya,” pungkasnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year