telkomsel halo

Kolaborasi realisasikan Asta Cita

06:23:15 | 29 Dec 2024
Kolaborasi realisasikan Asta Cita
Tak terasa pemerintahan Prabowo-Gibran telah berjalan lebih dari 60 hari. Banyak hal telah dilakukan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu singkat, khususnya untuk perkembangan ekonomi digital yang masuk sebagai salah satu visi Asta Cita-nya.

Saat ini Indonesia sedang melangkah menuju sebuah babak baru dalam sejarahnya. Visi besar Indonesia Emas 2045 bukan sekadar impian, melainkan peta jalan yang harus diwujudkan dengan kerja keras dan sinergi lintas sektor.

Salah satu fondasi utama dalam mewujudkan visi tersebut adalah transformasi digital, yang tidak hanya menjadi mesin pertumbuhan ekonomi tetapi juga pilar utama dalam menciptakan inklusivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Visi besar ini dituangkan dalam Asta Cita, delapan tujuan strategis yang menjadi kompas pembangunan Indonesia dalam dua dekade ke depan. Asta Cita menegaskan pentingnya memperkuat ekonomi berbasis inovasi, mempercepat industrialisasi, meningkatkan pendidikan, serta mendorong pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks transformasi digital, Asta Cita menjadi landasan bagi upaya membangun ekosistem digital yang inklusif, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat daya saing bangsa di kancah global.

Salah satu pilar penting dalam Asta Cita adalah mendorong kemandirian ekonomi yang berdaya saing tinggi melalui penguatan sektor telekomunikasi dan teknologi informasi.

Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp1.800 triliun pada 2027, menjadikannya sektor strategis dalam pertumbuhan PDB. Digitalisasi sektor ini berpotensi meningkatkan PDB hingga 2,44% jika penetrasi broadband meningkat sebesar 10%. Namun, untuk mencapai itu, pemerintah harus memastikan setiap lapisan masyarakat memiliki akses yang setara terhadap teknologi dan infrastruktur digital.

Katalisator
Ekonomi digital telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Dari e-commerce hingga sektor fintech, Indonesia telah menjadi salah satu pasar digital terbesar di Asia Tenggara. Dalam jangka panjang, potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mampu berkontribusi hingga 19% dari total PDB nasional pada 2045.

Namun, pertumbuhan ini tidak bisa dilepaskan dari tantangan besar yang mengintai. Infrastruktur digital yang belum merata, ketidakpastian regulasi, serta rendahnya tingkat literasi digital di beberapa daerah menjadi tantangan yang harus diatasi. Tanpa kebijakan yang berpihak pada percepatan digitalisasi, potensi ini akan sulit untuk dimaksimalkan.

Perusahaan seperti Telkom, Indosat Ooredoo Hutchison, dan Lintasarta telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun jaringan fiber optik, pusat data, dan teknologi 5G. Inisiatif seperti ID Camp dan Laskar AI bertujuan melahirkan talenta digital yang siap bersaing di tingkat global. Namun, kolaborasi lebih erat dengan pemerintah diperlukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan memperluas jangkauan konektivitas ke pelosok negeri.

Tantangan
Di tengah potensi besar ekonomi digital, Indonesia menghadapi tantangan makroekonomi yang tidak bisa diabaikan. Daya beli masyarakat, yang menjadi motor penggerak ekonomi, tengah berada di bawah tekanan akibat ketidakpastian ekonomi global dan tekanan fiskal domestik. Inflasi yang tinggi, kenaikan harga barang pokok, serta kebijakan fiskal yang ketat mempengaruhi konsumsi masyarakat.

Transformasi digital tidak akan berjalan maksimal jika daya beli masyarakat terus menurun. Teknologi dan inovasi hanya akan bermanfaat jika masyarakat mampu mengaksesnya. Oleh karena itu, selain mempercepat pembangunan infrastruktur digital, pemerintah juga harus fokus pada kebijakan yang mendorong stabilitas ekonomi, menjaga inflasi, dan memberikan insentif bagi sektor-sektor yang berdampak langsung pada konsumsi masyarakat.

Sektor telekomunikasi, sebagai salah satu tulang punggung ekonomi digital, juga menghadapi tantangan serupa. Harga layanan yang terjangkau menjadi isu krusial dalam memperluas penetrasi digital. Pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan tarif dan regulasi tidak justru membebani operator, tetapi sebaliknya, menciptakan ekosistem yang mendukung investasi jangka panjang.

Salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan transformasi digital adalah kekurangan talenta digital yang memadai. Meski Indonesia memiliki bonus demografi, jumlah tenaga kerja yang terampil di bidang teknologi masih jauh dari cukup. Program pelatihan berbasis industri, pengiriman siswa ke universitas top dunia, serta investasi dalam pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) harus menjadi prioritas nasional.

India dan Tiongkok telah menunjukkan bagaimana pengembangan talenta digital melalui pendidikan di luar negeri mampu melahirkan pemimpin global di sektor teknologi. Indonesia harus belajar dari negara-negara ini. Setiap siswa yang dikirim ke luar negeri untuk belajar teknologi akan menjadi aset berharga bagi pembangunan bangsa.

Ekosistem
Selain infrastruktur dan talenta, regulasi yang adaptif menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Regulasi yang fleksibel dan progresif akan mendorong inovasi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi industri telekomunikasi dan teknologi.

Pemerintah harus berperan sebagai enabler, bukan sebagai penghambat. Kebijakan terkait pengelolaan spektrum frekuensi, proteksi data, serta insentif bagi startup dan UMKM digital harus segera dirumuskan dan diimplementasikan. Tanpa regulasi yang mendukung, ekosistem digital akan sulit berkembang secara maksimal.

Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat adalah elemen terpenting dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Kolaborasi lintas sektor akan mempercepat transformasi digital, menciptakan lapangan kerja baru, dan memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global.

Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Sektor industri telekomunikasi harus didorong untuk terus berinovasi dan berinvestasi dalam infrastruktur digital. Di sisi lain, masyarakat juga harus diberdayakan melalui program literasi digital agar dapat memanfaatkan teknologi secara optimal.

Visi besar Indonesia Emas 2045 membutuhkan keberanian dan ketegasan dalam bertindak. Pemerintah harus mengambil langkah proaktif dalam mempercepat pembangunan infrastruktur digital, mendorong pendidikan talenta digital, serta menciptakan regulasi yang mendukung inovasi.

Masa depan Indonesia bergantung pada keputusan yang diambil hari ini. Potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar, tetapi tanpa kebijakan yang tepat, potensi ini akan sulit diwujudkan.

Pemerintah harus memastikan bahwa transformasi digital berjalan seiring dengan stabilitas ekonomi, sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat menjadi kenyataan. Selamat Tahun Baru 2025!

GCG BUMN
@IndoTelko

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories