telkomsel halo

5G bukan sekedar kecepatan

07:48:01 | 23 Aug 2021
5G bukan sekedar kecepatan
JAKARTA (IndoTelko) - Era 5G baru saja kita masuki.  Telkomsel menjadi operator pertama yang menggelar jaringan generasi ke-5 ini.  Operator seluler nomor satu di Tanah Air ini secara resmi meluncurkan layanan Telkomsel 5G dengan mengusung tema “5G: Unlock the Future” setelah menerima Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) pada 24 Mei 2021.

Dengan diluncurkannnya layanan 5G Telkomsel, menandai bahwa jaringan 5G milik operator ini sudah bisa dinikmati secara komersil. Ini menjadi bagian dari peta jalan transformasi Telkomsel yang kini telah mengukuhkan diri sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia untuk terus mendorong kemajuan bangsa dengan memperkuat kapabilitas digital nasional.

Mengapa harus 5G
Bicara 5G, tentu saja kita akan membayangkan akses internet berkecepatan tinggi yang digadang-gadang secara teori  mampu menghadirkan peak data rate hingga 20 Gbps, atau sekitar 20 kali lebih tinggi dari peak data rate 4G.

Tak hanya itu,  5G pun memiliki latensi yang begitu rendah, yaitu 1ms, atau sekitar 10 kali lebih rendah dari 4G. Hal tersebut membuat 5G mampu menghadirkan akses yang lebih instan, khususnya pada pemanfaatan jaringan secara real-time. 5G juga didesain untuk mampu mengakomodasi connection density pada 1 juta perangkat/km2, atau 10 kali lebih banyak dari 4G.

5G tak melulu kecepatan. 5G hadir sebagai ekosistem yang lebih utuh dan mumpuni dibandingkan 4G.  Kalau jaringan 4G difokuskan untuk menghadirkan layanan broadband yang lebih cepat dari generasi sebelumnya yakni 3G, sedangkan 5G didesain untuk menjadi sebuah platform yang tidak hanya meningkatkan pengalaman mobile broadband tapi mampu mendukung lahirnya berbagai platform atau use case baru.

Alhasil 5G juga sering disebut game-changer dalam teknologi jaringan mobile, karena jaringan ini mampu membuka lebih banyak peluang use cases baru.  Tak hanya  untuk segmen konsumen (B2C), juga segmen enterprise (B2B). 

Ada 3 kategori inovasi utama terkait kehadiran 5G yang akan mempengaruhi terhadap transformasi kehidupan kita. Ada eMBB (enhanced Mobile Broadband), uRLLC (Ultra-Reliable and Low Latency Communications), dan mMTC (massive Machine Type Communication).

Kategori eMBB, akan menguntungkan pihak konsumen terkait inovasi ini.  Hal ini karena  eMBB bisa mengakomodasi kapasitas jaringan yang lebih besar untuk menjaga kecepatan data tetap berada di level tertingginya di berbagai kondisi.  Sebut saja saat traffic naik atau ramai, termasuk saat pengguna sedang bergerak dalam perjalanan.

Di 5G, memungkinkan kita untuk menikmati pemanfaatan teknologi yang lebih matang di berbagai sektor.  Pengguna akan lebih maksimal kala menjalankan video streaming, virtual reality (VR), augmented reality (AR), termasuk saat memainkan  cloud gaming.

Sementara di kategori uRLLC, teknologi 5G punya kemampuan mengakselerasikan transformasi industri lebih jauh lagi. Teknologi ini mampu menghadirkan use case yang luas untuk mendukung pelaku industri dalam meningkatkan produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan presisi di setiap kegiatan operasionalnya.  

Speed downloadnya yang tak perlu diragukan lagi, dengan latensi yang sangat rendah, dan tentunya kapasitas data yang besar, teknologi 5G mampu mematangkan bermacam inovasi, seperti layanan kesehatan jarak jauh (termasuk remote surgery), kendaraan otonom, wireless automation di kawasan industri (mencakup remote controlling machinery, smart surveillance, dan smart factory), remote robotics, serta pengembangan smart grid, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk sektor mMTC, penerapan inovasinya akan sangat bermanfaat pada pengembangan smart farming dan smart agriculture, dimana mampu menciptakan kegiatan pertanian yang lebih presisi. Tak hanya itu, 5G juga dapat mendorong pengembangan smart city yang lebih mentransformasi hidup masyarakat, mulai dari moda transportasi yang lebih aman dan terintegrasi hingga penerapan IoT yang lebih luas di berbagai sektor.

Dukungan dan kemampuan 5G untuk menghubungkan sensor dan perangkat dalam jumlah besar melalui kecepatan data dan mobilitas yang lebih baik membuat ini bisa terjadi. Teknologi 5G juga dapat mendukung beragam persyaratan komunikasi IoT yang dapat mendorong berbagai inovasi di kategori mMTC dan lainnya.

5G Telkomsel
Besarnya manfaat atas kehadiran 5G, dan juga tentunya "tuntutan" serta desakan perkembangan teknologi telekomunikasi secara global dan juga nasional, membuat Telkomsel bergerak lebih cepat dan tak ingin kehilangan momen ini.

Proses menuju komersialisasi 5G oleh Telkomsel tidak begitu saja terjadi.  Jauh sebelum resmi mengkomersilkan 5G, Telkomsel tentunya sudah melakukan berbagai uji coba, sekaligus edukasi kepada masyarakat bahwa 5G akan membawa perubahan akses broadband yang sesungguhnya.  

Tanda-tanda Telkomsel makin dekat dengan 5G terjadi kala operator ini menghadirkan ‘‘Telkomsel 5G Experience Center’’ dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta.  Kala itu Telkomsel melakukan uji coba lanjutan yang ditunjang dengan kolaborasi bersama sejumlah mitra strategis dan pemangku kepentingan, seperti yang dilakukan Telkomsel melalui inisiatif “Telkomsel 5G for Industry 4.0” yang diselenggarakan di Batam pada akhir 2019. (Baca juga : 4 tahun persiapan 5G Telkomsel).

Kini, 5G Telkomsel sudah masuk fase komersialisasi.  Telkomsel akan memaksimalkan pemanfaatan 5G untuk menghadirkan beragam produk dan layanan digital baru yang mampu mentransformasi kehidupan dan mengimplementasikan keunggulan jaringan 5G untuk lebih mendorong pertumbuhan digital connectivity, digital platform, dan digital services di Indonesia serta pengembangan solusi teknologi masa depan seperti artificial intelligence, cloud computing, dan Internet of Things. 

5G dari Telkomsel akan mengubah cara masyarakat belajar, bekerja, berbelanja, menikmati hiburan digital, hingga mengakses layanan kesehatan berbasis teknologi menjadi lebih mudah dan efisien.  Telkomsel juga akan mengoptimalkan pemanfaatan 5G untuk UMKM serta industri lintas sektor seperti kesehatan, logistik, manufaktur, pertanian, pertambangan, dan lain-lain, melalui solusi yang dapat memungkinkan cara kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi. 

Jaringan dan layanan Telkomsel 5G yang hadir di Tanah Air, merupakan konsistensi Telkomsel dalam upaya mendukung rencana strategis Kementerian Kominfo RI untuk membangun fundamental digital nasional secara lebih terstruktur dan masif. Salah satu pondasinya yaitu dengan mendorong percepatan transformasi digital di tiga aspek, yakni masyarakat, pemerintahan, dan bisnis.

Saat ini jaringan 5G Telkomsel sudah mencakup 9 kota dengan menempatkan berbagai hotspot di beberapa titik strategis, antara lain : GraPARI Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), GraPARI Merah Putih (Medan), GraPARI Batam Center (Kepulauan Riau), Institut Teknologi Bandung, Telkom University (Bandung), GraPARI Solo, GraPARI Pemuda (Surabaya), GraPARI Renon (Denpasar), GraPARI Mal Balikpapan Baru (Balikpapan), GraPARI Pettarani (Makassar).  Sementara untuk area perumahan sementara baru mencakp wilayah Jabodetabek terdiri dari Alam Sutera (Banten), Bumi Serpong Damai (Banten), Kelapa Gading, Pantai Indah Kapuk, Pondok Indah, dan Widya Chandra (DKI Jakarta). (sg)

Jaringan Ultra Cepat Telkomsel,

 

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan