telkomsel halo

Solusi SAS bantu penderita PPOK untuk navigasi Covid-19

02:57:24 | 06 Feb 2021
Solusi SAS bantu penderita PPOK untuk navigasi Covid-19
JAKARTA (IndoTelko)  - Lebih dari 320 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), suatu kondisi yang menyebabkan masalah dada dan pernapasan yang parah.

Ketika pandemi virus korona dengan cepat meningkat,  COPD Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mempercepat inovasi pengobatan penyakit agar lebih efektif dan terjangkau, berkolaborasi dengan perusahaan analitik global SAS menggunakan datanya untuk mengukur dampak terhadap populasi yang rentan ini dan mengembangkan program yang mendesak dan enting melalui  pemrosesan natural language processing dan machine learning dari data survey yang dikumpulkan oleh komunitas COPD.

“Dengan menggunakan SAS untuk menyaring volume data teks dan menganalisis sentimen, kami bisa cepat berkonsentrasi pada topik yang relevan dengan komunitas kami serta memberikan jawaban dan dukungan secara real time,” kata President and Chief Scientific Officer dari COPD Ruth Tal-Singer.

Pada awal pandemi, dengan menjalin kemitraan lintas pemerintahan, perawatan kesehatan dan perusahaan, COPD Foundation meluncurkan serangkaian survei global kepada lebih dari 47.000 anggotanya. Tujuan mereka adalah untuk mengumpulkan perspektif langsung dari komunitas COPD tentang kekhawatiran dan kebutuhan umum mereka serta kasus khusus Covid 19 (tes dan diagnosis, gejala, rawat inap, obat-obatan, dan lainnya).

Hingga saat ini, organisasi tersebut telah menerima banyak informasi mendalam dari para anggotanya melalui tiga survei yang telah dilakukan khusus untuk Covid 19. Sifat data yang tidak terstruktur dari berbagai tanggapan peserta survei membuat para peneliti sulit untuk menganalisis dan mengekstrapolasi temuannya.

“Anda dapat mengumpulkan data sepanjang hari, tujuh hari seminggu, namun Anda tidak dapat memperoleh banyak manfaat darinya kecuali kalau Anda bisa menganalisisnya dengan tepat. Kami perlu bermitra dengan pihak lain yang lebih ahli dalam membantu kami mengumpulkan dan menganalisis semua data yang masuk kami dapat memahami dan merespon data,” jelas Kepala Informasi dari COPD Foundation Vincent Malanga.

Memanfaatkan teknologi SAS Viya dalam analisis visual dan analisis sentimen teks memungkinkan organisasi untuk mengeksplorasi volume data tidak terstruktur dengan cepat, mengidentifikasi pola dan tren, dan membuat laporan. Selain itu, COPD Foundation juga dapat berinovasi lebih cepat untuk secara virtual membantu pasien yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat Covid 19, membantu meningkatkan dan mempertahankan akses pasien ke perawatan kesehatan, memberikan dukungan kesejahteraan emosional, dan menangani kekhawatiran tentang pasokan obat.  Selain itu, teknologi analitik ini juga bisa menangkap hal lain yang menjadi perhatian khusus organisasi seperti akses ke oksigen, dampak terhadap pekerjaa, dan rehabilitasi paru yang telah berkembang selama pandemi.

Pengukuran mendasar dampak Covid masih terus berlanjut, di mana analisis data yang berkelanjutan bisa membantu para staf dalam mengarahkan sumber daya yang terbukti paling bermanfaat bagi pasien PPOK, keluarga mereka, dan petugas medis yang merawat mereka.

“Semakin banyak yang dapat kami lakukan dengan analitik, semakin baik pula kami melayani semua mitra pasien dan perawat. Kami dapat mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif melalui keberhasilan dalam mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber,” kata Tal-Singer.

“SAS memiliki teknologi analitik kelas dunia, dan bisa memenuhi kebutuhan pendekatan arsitektur perusahaan kami, yang terukur, aman, fleksibel, dan dapat diperpanjang. Kami ingin perangkat lunak ini dapat menyesuaikan dengan apa yang perlu kami lakukan di masa depan, seperti kemungkinan berintegrasi dengan open source solutions dan pre-trained language model. Dan SAS memberi kami kebebasan untuk itu,” kata Malanga.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year