Emirsyah jadi tersangka, ini kata MatahariMall

Emirsyah Satar kala masih menjadi Dirut Garuda Indonesia(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengumumkan penetapan mantan Dirut Garuda Indonesia yang sekarang menjadi Chairman MatahariMall.com Emirsyah Satar sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat airbus S. A. S. dan Rolls Royce P. L. C. ke maskapai yang sempat dipimpinnya selama satu dekade dulu.

"KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dan menetapkan dua orang tersangka yaitu, ESA, Direktur Utama Garuda Indonesia periode 2004-2014 dan SS, Beneficial Owner Connaught International Pte. Ltd," kata Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif di gedung KPK, Kamis (19/1).

Emirsyah diduga menerima suap dalam bentuk uang dan barang. "Dalam bentuk uang Euro 1,2 juta dan US$ 180 ribu atau senilai setara Rp20 miliar, dan dalam bentuk barang senilai US$ 2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia," katanya.

Emirsyah sebagai orang yang diduga menerima suap disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 undang-undang Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 kesatu jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Head of Communication & Partnership MatahariMall.com Alvin Aulia dalam pesan tertulisnya ke IndoTelko menyatakan sejak bergabung dengan MatahariMall sebagai Chairman, kinerja dan kontribusi Emirsyah Satar sangat positif. (Baca: Emirsyah dan MatahariMall)

"Namun, kami tidak memiliki kapasitas untuk memberi tanggapan terkait hal ini. Kami sepenuhnya mendukung jalannya proses hukum di Indonesia dan berharap semuanya berjalan dengan lancar," katanya dalam pesan yang dikirimkan Kamis (19/1) malam.

Asal tahu saja, dalam pemberitaan The Guardian dinyatakan Rolls-Royce telah meminta maaf setelah diketahui melakukan suap berupa mobil mewah dan jutaan poundsterling kepada pihak-pihak di enam negara, termasuk Tiongkok, Rusia dan Indonesia.

"Meminta maaf tanpa syarat untuk pelaksanaan yang telah ditemukan," kata pihak Rolls-Royce.

Dalam hasil temuan pihak berwenang di Inggris, Rolls-Royce memberi suap US$2,25 juta dan mobil Rolls-Royce Silver Spirit kepada salah satu individu untuk mengubah dan mempengaruhi kontrak dengan Rolls-Royce terkait penyediaan mesin jet Trent 700 bagi Garuda Indonesia.

Rolls-Royce pun memberi suap kepada rival untuk tidak mengikuti penawaran demi pengamanan kontrak Rolls-Royce. Sesuai program Quantum Leap Garuda, pembelian pesawat Airbus A330-300 ini sebetulnya tidak masuk dalam rencana pelengkapan armada Garuda. Airbus A330-300 memiliki tiga pilihan tenaga mesin, yaitu Rolls Royce 700, Pratt & Whitney PW 400, atau GE CF6-80E. Garuda membeli pesawat bermesin Rolls Royce Trent 700.

Dari Telegraph memberitakan, Rolls-Royce mempengaruhi Garuda Indonesia untuk membeli mesin Trent 700 buatan mereka yang digunakan pada pesawat Airbus tipe A330.Rolls-Royce kabarnya masuk “daftar hitam” baga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration Safety Alert.

Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar menyatakan sebagai perusahaan publik, Garuda Indonesia sudah memiliki mekanisme dalam seluruh aktivitas bisnisnya. Mulai dari penerapan sistem GCG (good corporate governance) yang diterapkan secara ketat, hingga transparansi dalam informasinya.

Benny menegaskan, penggeledahan KPK di sejumlah kantor badan usaha milik negara yang bergerak di sektor transportasi tidak berkaitan dengan kegiatan korporasi, tapi perseorangan.

Tak hanya Emirsyah yang terseret dalam kasus ini oleh KPK. Beneficial Owner Connaught International Pte. Ltd.  Soetikno Soedarjo juga ditetapkan sebagai tersangka.

Soetikno adalah orang yang diduga memberikan suap, Soetikno dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13  undang-undang Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 kesaru jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Nama Soetikno lumayan berkibar sebagai pemilik sejumlah jaringan radio, media gaya hidup, dan outlet-outlet ternama di Indonesia melalui PT Mugi Rekso Abadi (MRA) Group. Salah satu jaringan hiburan yang dimiliki MRA di Indonesia adalah Hard Rock Cafe.(dn)