Skandal Panama Papers, Ini Saran Bos Telkomtelstra

09:04:01 | 11 Apr 2016
Skandal Panama Papers, Ini Saran Bos Telkomtelstra
Erik Meijer (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Industri keuangan dunia sedang hangat dengan kasus bocornya data yang dikenal dengan nama Panama Papers.

Dokumen yang kabarnya bisa mengungkap skandal keuangan orang-orang ternama di dunia itu disebut sebagai dokumen paling besar yang pernah terungkap dalam sejarah.

Jika dibandingkan dengan Wikileaks yang pernah terkuak pada 2010 yang hanya memiliki berat 1,7 gigabyte, Panama Papers memiliki ukuran dokumen 100 kali lebih besar. Besar data yang berhasil dibobol 2,6 terabyte yang menyimpan sekitar 11,5 juta file.
 
Dokumen itu diklaim merupakan hasil investigasi 370 wartawan dari 100 organisasi media berbeda yang tersebar di seluruh dunia yang tergabung dalam Internasional Consorsium of Investigative Journalists (ICIJ).

Dibalik bocornya dokumen tersebut, kabarnya ada kerja-kerja dari solusi teknologi informasi sehingga data bisa keluar ke publik.

Dikutip dari Reuters pekan lalu, salah satu kunci bocornya data Panama Papers berkat software dari perusahaan pengembang perangkat lunak, Nuix. Software yang diproduksi oleh sekelompok kecil pengembang Australia itu membantu para jurnalis membongkar data tersebut.

Solusi milik Nuix  mampu menyaring jutaan bocoran dokumen dari firma hukum atau perusahaan offshore asal Panama, Mossack Fonseca. Firma ini yang dikenal yang memiliki dokumen dan data Panama Papers. Berkat Nuix, ICIJ mampu memindai jutaan dokumen, termasuk dokumen yang sudah berusia beberapa dekade, mencari teks dan membantu mencari referensi silang klien Mossack Fonseca atas dokumen tersebut.

Keamanan Bobol
Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer mengatakan banyak hal yang bisa diambil hikmahnya dari Panama Papers di sisi Teknologi Informasi (TI).

“Saya tak bicara politik atau hukumnya, tetapi aspek TI. Sudah saatnya perusahaan yang ingin menjalankan azas prudent memperhatikan aspek keamanan. Bicara Nuix, itu kan dibobol dulu baru pake software itu untuk dibaca datanya. Nah, bisa dibobol itu, ini aspek keamanan di TI,” katanya kala berbincang santai dengan IndoTelko, Minggu (10/4).

Diyakininya, pembobol berhasil menerobos sistem keamanan karena secara sederhana, jika sistem keamanan berjalan baik, dengan paket data Panama Papers yang sebesar 2.6 terabyte, jika itu dicuri dengan berbagai sistem pengamanan yang aktif, pasti akan ketahuan dan bisa dihentikan di awal atau pada saat baru beberapa megabyte diambil. “Ini berarti sistem keamanan di perusahaan yang dibobol tidak aman,” duganya.
 
Tiga Prinsip
Menurutnya, bicara aspek keamanan di TI, ada tiga prinsip utama yang harus dijalankan untuk program security yang efektif yang melibatkan "people, process and technology". “Bisa bobol jika salah satunya nggak benar sehingga ketiganya harus dipertajam,” katanya.

Dikatakannya, sebagai salah satu pemain Managed Security dan Managed Service, TelkomTelstra selaku menyarankan kepada para pelanggan dalam security audit adalah melakukan Security Assessment secara berkala.

“Seperti regular medical checkup, untuk mengecek kondisi terkena jaringan Anda, apakah masih secure. Karena para hackers dan virus terus berkembang, ini harus dilakukan sering. TelkomTelstra punya kompetensi di bidang ini,” katanya.

Berikutnya, membuat Security Policy and Plan. “Ini harus lengkap dengan strategi prevention, resolution and restitution Dan harus direvisi setiap 6 bulan. Telkomtelstra juga mengerjakan ini,” katanya.

Disarankan juga bagi perusahaan untuk melakukan Security Awareness. Ini adalah program untuk memastikan para pegawai perusahaan tidak melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal untuk security data perusahaan.  

Terakhir, melakukan Security Control untuk monitor network security posture. Ini artinya bahwa jaringan perusahaan harus siap setiap saat karena serangan bisa terjadi anytime. Disarankan memasang solusi "Next Generation Firewall and Data Loss Prevention (DLP)" untuk mengamankan data. (Baca juga: Private Cloud dari Telkomtelstra)

“Implementasi pengaman seperti ini harus dilakukan secara profesional untuk memastikan efektif. Cara paling efektif dan efisien adalah dengan memindahkan data perusahaan ke cloud provider yang terpercaya, seperti TelkomTelstra. Kami sudah menyediakan Private Cloud solution dengan berbagai lapisan keamanan yang selalu up to date, termasuk dari segi compliance, security equipment spending, penetration testing dan lainnya,” tutupnya.(dn)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories