Agen AI guncang industri konsultan

JAKARTA (IndoTelko)— Agen kecerdasan buatan (AI) mulai memainkan peran kunci dalam mendefinisikan ulang model bisnis firma konsultasi dan jasa profesional.

Laporan Future of Professional Services dari CB Insights menyebutkan bahwa lebih dari 53 persen firma layanan profesional global telah berencana atau sedang mengadopsi agen AI untuk mempercepat riset, analisis dokumen, hingga layanan klien.

Laporan tersebut menegaskan bahwa agen AI kini menjadi faktor pembeda strategis. Dengan menggabungkan data internal—seperti riwayat proyek dan dokumen klien—dengan intelijen pasar eksternal, firma dapat menghasilkan insight yang lebih unik dan komprehensif.

“Firma jasa profesional tidak bisa lagi mengandalkan metode konvensional. Mereka harus siap berkolaborasi dengan agen AI untuk menjaga relevansi dan daya saing,” demikian salah satu temuan CB Insights.

Tren terbaru menunjukkan pergeseran peran firma dari sekadar penasihat (advisor) menjadi orchestrator, yakni pihak yang mengintegrasikan teknologi, manusia, dan data untuk menghadirkan solusi menyeluruh bagi klien. Perubahan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat proposisi nilai di pasar yang semakin kompetitif.

CB Insights menambahkan bahwa firma yang cepat mengadopsi agen AI berpotensi memimpin pasar, sementara yang tertinggal berisiko kehilangan relevansi jangka panjang.

Meski tren ini kuat secara global, firma di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari regulasi perlindungan data, kesiapan literasi AI, hingga kepercayaan klien terhadap otomatisasi. Namun, peluang tetap besar mengingat dorongan digitalisasi lintas sektor.

Bagi firma profesional lokal, investasi pada agen AI dan teknologi digital berpotensi membuka jalur baru diferensiasi bisnis, sekaligus memperkuat daya saing di tingkat regional.(wn)