telkomsel halo

Gawat! ada 600 akun IG dibajak untuk menyebar phishing

10:17:00 | 29 Mar 2023
Gawat! ada 600 akun IG dibajak untuk menyebar phishing
JAKARTA (IndoTelko) - Salah satu pemimpin global dalam bidang keamanan siber, yang berkantor pusat di Singapura, Group-IB, menemukan kampanye penipuan baru dan ekstensif yang menargetkan pengguna Instagram serta perbankan di Indonesia dengan tujuan untuk mendapatkan akses ke rekening bank mereka.

Untuk melindungi merek yang sedang berlangsung, unit Digital Risk Protection perusahaan mengidentifikasi lebih dari 600 akun Instagram yang dibajak untuk digunakan menyebar tautan phishing ke situs web palsu yang disamarkan sebagai halaman login aplikasi mobile banking salah satu lembaga keuangan terkemuka di Indonesia.

Solusi Digital Risk Protection Group-IB, sebuah modul dari Unified Risk Platform perusahaan, mengungkap dan memblokir lebih dari 1.000 domain palsu terafiliasi yang digunakan untuk menyebarkan konten phishing atas permintaan organisasi yang ditiru. Sebab domain baru secara teratur bermunculan, tim Group-IB terus memantau infrastruktur dan langsung memblokir pelanggaran saat terdeteksi.

Menurut tim Digital Risk Protection Asia-Pasifik Group-IB, skema multi-fase yang produktif telah aktif setidaknya sejak September 2022. Pada tahap awal, penjahat siber mengidentifikasi akun Instagram yang tidak mengaktifkan otentikasi multi-faktor. Setelah mendapatkan akses dengan memaksa masuk atau dengan melakukan phishing kredensial, para penipu mengubah email akun dan mengaktifkan 2FA untuk mencabut akses pemilik yang sah.

Dengan mengambil alih profil Instagram yang sah, para penipu memastikan jangkauan yang lebih luas karena akun yang dibajak memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak yang mungkin berpikir bahwa kontennya dapat dipercaya. Group-IB menemukan satu akun milik pelatih sepak bola Indonesia yang populer dengan lebih dari 23.000 pengikut yang disusupi oleh para penipu sebagai bagian dari kampanye ini.

Mereka lalu mengganti nama akun-akun tersebut agar terlihat seperti milik salah satu lembaga keuangan terkemuka di Indonesia dengan menggunakan merek dagang dan logo resmi lembaga tersebut sebagai gambar profil. Pada beberapa akun yang dibajak, para penipu bahkan tidak perlu repot menghapus konten dari pemilik sebelumnya.

Para analis Group-IB menemukan dan menangguhkan semua akun Instagram yang teridentifikasi terlibat dalam skema tersebut dengan berkoordinasi dengan Tim Dukungan Kekayaan Intelektual Instagram.

Menurut Analis Digital Risk Protection di Indonesia untuk Group-IB, Aditya Arnanda, ada alasan kuat mengapa para penipu lebih memilih Instagram. "Menurut temuan kami yang dipresentasikan di Digital Risk Summit 2022 Group-IB, media sosial menjadi saluran nomor satu untuk distribusi penipuan di Asia Pasifik pada tahun 2021. Lebih dari 75% dari semua penipuan yang dianalisis oleh Group-IB terjadi di media sosial. Instagram ternyata menjadi platform favorit para penipu di Asia Pasifik. Lebih mudah untuk menginspirasi kepercayaan di media sosial dan konten visual cenderung lebih beresonansi dengan orang-orang," jelasnya.

Selanjutnya, setelah tampilan visual profil diubah, para penipu memposting konten phishing yang menyamar sebagai bank terkenal di Indonesia. Tujuan akhir para penipu adalah membuat para korban yang tidak menaruh curiga untuk mengunjungi situs web phishing yang menyamar sebagai halaman login aplikasi mobile banking, yang dirancang untuk mencuri kredensial mereka. Para penipu membuat beberapa domain palsu. Mereka mendaftarkan URL palsu yang meniru URL yang sah agar terlihat lebih dapat dipercaya. Situs web semacam itu biasanya dibuat dan dikelola secara massal.

Sejak September 2022, alat Analisis Jaringan Grafik Group-IB mengidentifikasi beberapa kelompok domain phishing, termasuk kelompok dengan lebih dari 200 sumber daya phishing terafiliasi yang ditujukan untuk bank dan lembaga keuangan lainnya di Indonesia dan negara-negara lain di kawasan ini. Sebagian besar situs web tersebut terdeteksi oleh Unified Risk Platform dan diblokir oleh tim Digital Risk Protection Group-IB di Jakarta.

Domain baru terus bermunculan setiap hari, dan Group-IB terus memantau infrastruktur dan mengambil tindakan untuk menghilangkan tautan-tautan jahat setelah ditemukan. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan yang ditujukan untuk perlindungan preventif terhadap merek organisasi keuangan yang ditiru.

Aditya menambahkan, kampanye penipuan baru ini berhasil menargetkan berbagai pihak dalam berbagai tahap siklus hidupnya ; Pemilik akun Instagram, pengikut mereka yang merupakan pelanggan perbankan, dan bank yang merek dagangnya disalahgunakan oleh para penipu untuk membangkitkan kepercayaan serta mencuri kredensial online. "Skema ini makin canggih secara teknis dan melibatkan beberapa lapisan yang sulit diidentifikasi dengan alat pemantauan konvensional. Perusahaan harus mempersenjatai diri dengan solusi yang mampu menangani seluruh siklus penipuan dan infrastruktur di belakangnya. Deteksi pada tahap awal adalah kunci untuk meminimalkan risiko digital pada merek yang terkena dampak dan melindungi calon korban," jelasnya.

Penipuan juga terus-menerus merugikan orang biasa. Ketika akun ditangguhkan oleh Instagram berdasarkan pelanggaran merek dagang, pemilik akun tersebut kehilangan aset digital mereka. Tindakan pencegahan standar harus dilakukan pada tahap awal untuk mencegah insiden ini terjadi sejak awal. Aset digital seperti akun media sosial harus dilindungi secara ekstra dengan mengaktifkan otentikasi multi-faktor.

Praktik yang biasa dilakukan adalah menggunakan One Time Password (OTP) yang dikirim ke nomor ponsel pemilik akun melalui SMS. Selain itu, orang-orang yang sadar akan keamanan harus mengambil langkah lebih lanjut dengan menginstal aplikasi autentikator untuk menghasilkan kode yang terus berubah. (mas)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year