telkomsel halo

Ini jadwal CTI IT Infrastructure Summit 2023

06:45:00 | 12 Feb 2023
Ini jadwal CTI IT Infrastructure Summit 2023
JAKARTA (IndoTelko) - PT Computrade Technology International (CTI Group) mengumumkan jadwal konferensi tahunannya, CTI IT Infrastructure Summit secara offline pada 9 Maret 2023 di Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan.

Event kali ini mengangkat tema The Metaverse: Why Your Business Needs to Prepare by Now?. Acara ini bertujuan memperluas wawasan para peserta CTI IT Infrastructure Summit 2023 terkait berbagai potensi dari implementasi teknologi terbaru ini untuk menghadirkan business value bagi perusahaan di Indonesia.

Hadir pada acara ini pembicara dan pakar untuk membahas Metaverselebih dalam antara lain; Nathanael Lim, Co-Founder Avium, Jayant Bhargava, Country Managing Director Accenture for Indonesia dan Almira Shinantya, WIR Group"s Brand Engagement & Metaverse Strategy Directorserta pembicara lainnya dari sejumlah perusahaan teknologi top di dunia.

President Director CTI Group Rachmat Gunawan, CTI IT Infrastucture Summit merupakan acara tahunan utama perusahaan yang dipimpinnya dan didedikasikan untuk seluruh pelanggan CTI Group. "Didukung oleh sejumlah principal teknologi terkemuka di dunia yang menjadi mitra kami dan para inovator teknologi Metaverse, CTI IT Infrastructure Summit 2023 menyoroti potensi penerapan Metaverse dan business value yang akan diperoleh perusahaan melalui teknologi ini. Kami mengharapkan melalui acara ini, peserta dapat mendapatkan insight secara menyeluruh dan membantu mereka mengakselerasi upaya mengeksplorasi dan melakukan berbagai eksperimen untuk mengadopsi teknologi ini seperti halnya banyak perusahaan top global menerapkan cara baru dalam operasi bisnisnya dengan memanfaatkan Metaverse untuk meningkatkan kinerja bisnis dan nilai bisnisnya untuk jangka panjang," katanya.

Data dari McKinsey, dalam lima bulan pertama 2022, lebih dari US$120 miliar telah diinvestasikan dalam pembangunan teknologi dan infrastruktur Metaverse, dua kali lipat lebih banyak dari US$57 miliar yang diinvestasikan di tahun 2021. Fakta tersebut menegaskan keyakinan dan optimisme akan potensi Metaverse dalam membuka peluang penciptaan new revenue stream bagi perusahaan di seluruh dunia.

Metaverse merupakan gabungan dari beberapa teknologi yang berfungsi untuk menciptakan pengalaman virtual, seperti blockchain dan web3.0 yang diyakini dapat menciptakan ekonomi yang terdesentralisasi, 5G yang memecahkan kebutuhan jaringan lebih cepat dan dengan latensi lebih rendah memungkinkan perangkat yang jauh semakin terhubung dalam memproses data, serta kemajuan teknologi lain seperti kecerdasan buatan/ Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR).

Sementara Director of Solution Architect Indonesia, Alibaba Cloud Eggy Tanuwijaya mengatakan, kemajuan teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkan Metaverse ada dalam beberapa lapisan. Pertama, teknologi AI, cloud, dan IoT untuk membuat model lingkungan fisik dan menampilkannya di berbagai perangkat. Teknologi lainnya seperti rendering jarak jauh dan analitik data diperlukan untuk membuat dunia virtual yang sesuai dengan dunia nyata. Kemudian peran AR dan VR diperlukan untuk menghubungkan dunia virtual dan fisik dengan memberikan layanan seperti navigasi virtual dan layanan pelanggan. "Semua teknologi ini harus digabungkan untuk membangun Metaverse, dengan teknologi terdepan kami, Alibaba Cloud siap untuk mendukung pelanggan kami meng-explore peluang di Metaverse," ujarnya.

Masih ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis, seperti kesiapan sumber daya manusia (SDM), interoperabilitas antar berbagai platform Metaverse yang masih terpisah-pisah, keamanan dan privasi data, serta regulasi terkait meskipun beberapa perusahaan telah memulai implementasi Metaverse.

Dikatakan Country Director Palo Alto Networks Adi Rusli, di setiap peluang bisnis baru seperti Metaverse, pasti akan muncul tantangan keamanan baru. "Keamanan siber harus prioritas dalam pengembangan Metaverseuntuk melindungi baik dari sisi platform, saluran, edge, dan data pengguna seperti digital identity, mencegah serangan virtual, dan secara proaktif mengidentifikasi dan memitigasi potensi kerentanan. Pemimpin perusahaan perlu memprioritaskan solusi, teknologi, dan pendekatan inovatif untuk mendapatkan kepercayaan pengguna. CTI IT Infrastructure Summit 2023 menjadi ajang yang tepat untuk meningkatkan awareness tidak hanya terkait peluang melainkan tantangannya dan apa yang perlu dipersiapkan pelaku bisnis," katanya.

Tak hanya itu, dalam rangkaian acara CTI IT Infrastructure Summit 2023, akan diadakan kembali iCIO Awards 2023, yaitu program dari iCIO Community, yang memberikan penghargaan kepada para Chief Information Officer (CIO) dan Staf Senior TI yang telah terbukti mampu menghadirkan value terbaik TI untuk meningkatkan kinerja, mendorong inovasi dan pertumbuhan perusahaan. Selain itu juga, iCIO Award memberikan penghargaan kepada Chief Executive Officer (CEO) yang berhasil membuktikan kepemimpinannya dalam mendorong transformasi digital.

Ketua dewan juri kategori CIO Prof. Richardus Eko Indrajit mengatakan, "Saya lihat dari tahun ke tahun selalu ada yang baru, pada tahun ini paling jelas konteks yang berbeda adalah ketika mereka menghadapi pandemi. Kandidat mencoba menepatkan kembali peran teknologi dalam konteks perusahaan atau enterprise."

Begitu pula juri lainnya. Salah satu juri iCIO Awards untuk kategori CEO Ignasius Jonan mengatakan, "Saya melihat ajang ini bagus untuk dilakukan, melalui ajang ini mudah-mudahan bisa mendorong perusahaan melakukan digitalisasi lebih cepat. Negara berkembang lebih agile dibandingkan negara maju dan semestinya digitalisasinya bisa lebih cepat.

Ada tiga CIO dan satu CEO akan menerima penghargaan dengan kategori The Most Innovative CIO, The Most Influential CIO, The Most Intelligent CIO, dan The Most Inspiring CEO. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year