telkomsel halo

WhatsApp dan Facebook Messenger beresiko bagi keamanan perusahaan

12:14:27 | 19 Jul 2018
WhatsApp dan Facebook Messenger beresiko bagi keamanan perusahaan
ilustrasi
SAN FRANCISCO (IndoTelko) – Appthority merilis Enterprise Mobile Security Pulse Report untuk kuartal kedua 2018 (Q2-2018).

Perusahaan yang dikenal memberikan perlindungan terhadap ancaman mobile enterprise ini menyatakan WhatsApp dan Facebook Messenger memberikan resiko yang tinggi bagi keamanan perusahaan.

Untuk perangkat iOS, WhatsApp Messenger, Facebook Messenger, dan Waze menduduki peringkat teratas sebagai aplikasi paling berisiko yang paling sering ditemukan di perusahaan berdasarkan Appthority Mobile Threat Risk Score, yang mengukur risiko tertinggi dari puluhan juta poin data berdasarkan analisis aplikasi mendalam.

Untuk Android, aplikasi paling berisiko dan paling sering ditemukan adalah WhatsApp Messenger, Facebook Messenger, dan Telegram, layanan olahpesan instan dan layanan voice over IP. Baik Waze dan Telegram baru dalam daftar dari kuartal sebelumnya.

Saat ini WhatsApp Messenger tidak hanya berada di antara 5 aplikasi terpopuler teratas di salah satu platform (Android atau iOS) tetapi memiliki skor risiko yang relatif tinggi yaitu 7 dari 10 dalam rentang kebocoran data di kedua platform.

Skor ini berarti aplikasi mengakses atau mengirim informasi terkait atau dapat diidentifikasi perusahaan.

Sementara Facebook Messenger sedikit kurang populer di perusahaan, itu berbagi skor risiko yang sama dan, seperti WhatsApp Messenger, juga dalam lima aplikasi teratas masuk daftar hitam di kedua platform oleh perusahaan.

"Laporan terbaru ini menegaskan eksposur perusahaan terhadap risiko dari pengumpulan dan pembagian data yang berlebihan oleh aplikasi sosial dan komunikasi yang umum digunakan," kata Direktur Riset Keamanan Appthority Seth Hardy dalam keterangan (18/7).

Sebagian besar aplikasi yang masuk daftar hitam teratas ditandai untuk kebocoran data, seperti mengirim buku alamat dan data SMS, serta untuk kerentanan dan perilaku mencurigakan lainnya, seperti menonaktifkan enkripsi HTTPS default dan menggunakan JSPatch untuk hot patching, fitur yang telah dilarang di App Store.

Kekhawatiran keamanan perusahaan teratas lainnya adalah negara-negara tempat pengiriman data seluler, khususnya saat malware berbagi data. Laporan Pulse juga mengungkapkan negara tujuan paling umum untuk malware ponsel dan reputasi koneksi menurut negara.

Kuartal ini, AS, Tiongkok, dan Jerman adalah tujuan utama untuk malware Android dan iOS meskipun negara-negara ini memiliki skor reputasi rata-rata dalam rentang Risiko Terpercaya dan Rendah. Belanda memiliki persentase koneksi tertinggi dalam kisaran Risiko Tinggi (3%) diikuti oleh Tiongkok dan Hong Kong, masing-masing sebesar 2%.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year