Inovasi digital akan mengubah nasib banyak perempuan

07:55:38 | 07 Mar 2017
Inovasi digital akan mengubah nasib banyak perempuan
ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - Inovasi digital yang tengah menggelinding secara massif di seluruh dunia diyakini bisa membantu pemberdayaan dan mengubah nasib banyak kaum perempuan secara global, termasuk di kawasan Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA).

Demikian salah satu kesimpulan dari diskusi sesi kedua penyelenggaraan "Business Summit" bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA yang digelar di Jakarta Convention Center, kemarin.

CEO CIMB Group Tengku Dato Sri Zafrul Aziz mengungkapkan hanya sekitar 46% wanita di kawasan Asia Tenggara yang memiliki rekening bank, sedangkan lebih kecil lagi perempuan yang mendapatkan akses kepada pinjaman perbankan.

CEO Austrade Australia Stephanie Fahey mengingatkan bahwa dengan inovasi digital yang kerap disebut sebagai era revolusi industri 4.0, warga masyarakat juga bisa melakukan transfer dana hanya dengan menggunakan telepon seluler tanpa harus memiliki atau membuka rekening bank. "Pengembangan transdigital masa depan juga dapat menciptakan kesempatan bagi kaum perempuan," katanya.

Menurutnya, aspek pendidikan juga merupakan hal yang penting, terutama untuk mengajak wanita untuk menempuh jalur pendidikan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika. Di Australia, kebijakannya adalah mendorong perempuan untuk lebih banyak berkecimpung di ilmu matematika dan sains.

Presiden Black Business Council Afrika Selatan Danisa Baloyi mengatakan inovasi digital seperti perkembangan teknologi seluler mengubah nasib banyak warga. "Jika Anda melihat benua Afrika, ponsel telah mengubah kehidupan sehingga semakin memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi dan bertransaksi di banyak daerah pedesaan," katanya.

Sebelumnya, GSMA dalam laporan terbarunya berjudul "Embracing the Digital Revolution: Policies for Building the Digital Economy" hasil kerjasama dengan Boston Consulting Group (BCG)memperkirakan teknologi digital akan mempengaruhi sekitar 45% penjualan ritel pada 2025 mendatang. (Baca: Digitalisasi di dunia)

"Teknologi digital akan banyak mempengaruhi sendi-sendi kehidupan. Pemerintah di setiap negara harus harus bisa memberikan regulasi yang mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi digital ini," ungkap  Chief Regulatory Officer, GSMA John Giusti dalam situs resmi GSMA belum lama ini.(wn)

Artikel Terkait
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories