telkomsel halo

Konsorsium XL-Indosat kalah di Palapa Ring, Rudiantara: Salah sendiri!

17:00:31 | 25 Jul 2016
Konsorsium XL-Indosat kalah di Palapa Ring, Rudiantara: Salah sendiri!
Rudiantara (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara angkat bicara perihal didiskualifikasinya konsorsium Indosat Ooredoo-XL Axiata-Alita di tender Palapa Ring Paket Timur beberapa waktu lalu.

“Tender tak dijalankan oleh Kominfo sendiri, banyak pihak yang terlibat. Proses lelang sudah transparan,” tegas Rudiantara usai menyaksikan penandatanganan pendanaan Proyek Palapa Ring Barat di Jakarta, Senin (25/7).

Menurutnya, jika ada peserta tender yang didiskualifikasi karena tak memenuhi syarat administrasi, itu kesalahan dari peserta. “Itu salah mereka sendiri. Tanya dong ke mereka. Syarat administrasi harus dipenuhi, baru bisa ikut,” tutupnya.

Sementara Ketua  Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Timur  Anang Latif mengatakan tidak ada sanggahan dari konsorsium XL-Indosat-Alita terhadap hasil lelang.

“Tidak ada sanggahan dari mereka. Minggu ini surat pengesahan bagi pemenang akan dikeluarkan,” katanya kepada IndoTelko.

Sebelumnya, panitia tender mengumumkan Konsorsium Moratelindo-IBS-Smart Telecom keluar sebagai pemenang di Palapa Ring Paket Timur.

Konsorsium yang anggotanya terafiliasi dengan Grup Sinar Mas ini berhasil mengalahkan Konsorsium XL-Indosat-Alita dengan nilai 85,98 dengan finansial total pengajuan Rp14 triliun.

Gagalnya Indosat dan XL berkontribusi dalam pembangunan backbone nasional ini seperti mengulang kisah lama sejak sembilan tahun lalu dimana Konsorsium Palapa Ring tak berhasil memenuhi janjinya membangun infrastruktur broadband itu.

Sekadar mengingatkan, beberapa tahun lalu pernah dibentuk Konsorsium Palapa Ring yang akan membangun  serat optik internasional yang terdiri dari 7 cincin (ring) melingkupi 33 provinsi dan 460 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia.

Proyek itu dulunya membutuhkan biaya sekitar US$ 225 juta terdiri dari 35.280 kilometer serat optik bawah laut (submarine cable) dan 21.708 kilometer serat optik bawah tanah (inland cable).

Awalnya proyek tersebut akan dibangun enam perusahaan yang tergabung dalam suatu konsorsium Palapa Ring. Keenam perusahaan itu berikut persentasi keikutsertaannya adalah PT Bakrie Telecom Tbk (13,3%), PT XL Axiata Tbk (13,3%), PT Indosat Tbk (13,3 persen), PT Infokom Elektrindo (termasuk PT Mobile-8 Telecom Tbk, 6,3%), PT Powertek Utama Internusa (representasi Linbrooke Worldwide Ltd sebesar 10%), dan porsi sisanya diambil Telkom.

Dimulai dua perusahaan (Infokom Elektrindo dan Powertek Utama Internusa) mengundurkan diri sehingga menyisakan empat operator telekomunikasi mengerjakan proyek tersebut. Pada 2009, XL Axiata menyusul mengundurkan diri karena alasan keuangan belum sehat.

Melihat kondisi itu, Telkom akhirnya memutuskan membangun sendiri infrastruktur di Indonesia Timur memanfaatkan sebagian rute dari Palapa Ring dengan menggelar proyek sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Sebagian kalangan menganggap SMPCS adalah tahap pertama dari Palapa Ring.

Sementara proyek Palapa Ring yang telah dilelang pemerintah dibagi tiga paket. Pertama, adalah Paket Barat yang menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna), dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 kilometer. Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika Indonesia-Ketrosden Triasmitra.

Kedua, Paket Tengah yang menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kepulauan Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 kilometer. Pada Paket Tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima. (Baca juga: Konsorsium XL-Indosat-Alita Kalah)

Ketiga, Paket Timur yang menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 kilometer. (Baca juga: KPPU diminta selidiki Tender Palapa Ring)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk turun menyelidiki lelang di paket timur karena konsorsium XL-Indosat-Alita terkesan memberikan jalan bagi kemenangan peserta lain.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year