telkomsel halo

Smartphone Penyebab 60% Virus di Jaringan Selular

12:59:15 | 02 Mar 2016
Smartphone Penyebab 60% Virus di Jaringan Selular
Ilustrasi (dok)
ESPOO (IndoTelko) - Nokia Security Center Berlin, yang dioperasikan oleh Threat Intelligence Lab Nokia,  merilis hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa di jaringan-jaringan selular, smartphone telah melampaui komputer dan laptop berbasis Windows(TM), dan telah menjadi penyebab 60% kegiatan malware di ranah selular.

Threat Intelligence Report Nokia juga mengungkap peningkatan malware berbasis iOS, malware Android yang semakin canggih serta ancaman ransomware selular yang semakin meningkat.

Laporan meneliti trend-trend umum serta statistik dari virus-virus malware di perangkat-perangkat terkoneksi melalui jaringan-jaringan selular maupun tetap. Data diagregat di mana teknologi deteksi malware Nokia digelar, yang meliputi lebih dari 100 juta perangkat.

Dalam riset itu  juga dinyatakan akibat penurunan kegiatan adware, tingkat virus secara keseluruhan di jaringan-jaringan selular turun dari 0,75% menjadi 0,49% pada PC berbasis Windows yang terkoneksi ke Internet via jaringan selular di semester kedua 2015.

Adware adalah piranti lunak yang secara otomatis menampilkan atau mengunduh materi iklan (seringkali yang tidak diinginkan) ketika pengguna sedang online.

Android masih merupakan platform selular yang merupakan target utama malware Untuk pertama kalinya sejak laporan dibuat, malware berbasis iOS – termasuk XcodeGhost dan FlexiSpy – berada di 20 teratas. Di bulan Oktober 2015 saja, malware iPhone mewakili 6% dari total virus.

Malware XcodeGhost disuntikkan ke dalam aplikasi-aplikasi melalui kit pengembangan piranti lunak berbahaya yang digunakan oleh para pengembang Tiongkok untuk menciptakan aplikasi-aplikasi sah dan didistribusi melalui Apple App Store. Apple telah menghapus aplikasi-aplikasi ini dari Apple Store, tetapi beberapa malware tetap aktif.

Ransomware – malware yang secara efektif menyandera sebuah perangkat dengan mengenkripsi data dan kemudian menguncinya – contohnya CryptoLocker yang telah cukup lama beredar di PC Windows, tetapi beberapa variasinya juga menyerang Android di tahun 2015. Pemulihan hanya dapat dilakukan dengan membayar sejumlah uang kepada si penyerang melalui sebuah voucher tunai prabayar atau dengan bitcoin.

Malware selular telah semakin canggih dalam hal teknik-tehnik yang digunakannya untuk tetap berada dalam perangkat. Malware menjadi semakin sulit untuk di-uninstall dan bahkan dapat tetap bertahan menghadapi pengaturan ulang pabrik.

“Sekuriti adalah perhatian utama setiap perangkat dengan IP address, apakah itu Android, iPhone atau bahkan PC Windows yang terkoneksi ke jaringan selular,” kata Pimpinan Threat Intelligence Lab Nokia Kevin McNamee dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Menurutnya, Threat Intelligence Report Nokia pada akhir 2015 adalah yang pertama menemukan bahwa malware iOS berada di 20 teratas, dengan XcodeGhost  sebagai malware malware keempat yang paling sering terdeteksi.

“Kami juga melihat peningkatan jumlah variasi aplikasi ransomware yang mencoba untuk memeras uang dengan mengklaim telah mengenkripsi data telefon. Pendekatan sekuriti Nokia mencapai ke dalam jaringan untuk menghentikan malware sebelum mencapai perangkat dan sebelum kerusakan terjadi,” katanya.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year