Masa Depan e-book Cerah

Ilustrasi (Dok)

JAKARTA (IndoTelko) – Aplikasi e-book dinilai mulai banyak diminati masyarakat berkat kian tingginya penetrasi internet dan terjangkaunya harga perangkat.

Ketua Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (Aspiluki) Djarot Subiantoro menyatakan erkembangan pasar dari teknologi e-book di Indonesia menunjukan tren peningkatan baik bagi generasi moderen atau sebelumnya.

“Aplikasi e-book menunjukkan perkembangan menggembirakan. Kalau melihat di generasi tua,  peningkatan minat terhadap aplikasi ini masih dalam proses transisi karena kebiasaan sebelumnya yang masih sulit digantikan yaitu penggunaan buku secara fisik,” katanya kemarin.

Menurutnya, berbagai hal yang dianggap membuat aplikasi e-book kian digemari antara lain kecepatan dalam mencari, mengunduh dengan menggunakan mesin pencarian, akurasi atau pencarian berdasarkan judul, penulis, serta kata-kata dalam buku yang diinginkan.

Ketersediaannya juga membuat hampir tak terbatas dan jangkauan dari buku-buku asing maupun dalam negeri, berbayar ataupun gratis. Begitu pula dengan ketersediaan, terutama buku-buku lama yang umumnya disediakan secara gratis, setiap saat.

Berbagai e-book dari luar negeri terus membanjiri pilihan pembaca dan dapat diakses dengan banyak pilihan bahasa.

Disarankannya, industri penerbit harus serius bergerak ke basis teknologi ini, karena teknologi juga berkembang terutama mobile yang mana perangkatnya semakin tipis, ringan, fleksibel, sehingga menyajikan kualitas layar yang mendekati buku asli, dan broadband sebagai penunjang.

Dikatakannya, saat ini model bisnis dari e-book di Indonesia masih meraba. Saat ini berbagai buku-buku baru terutama yang lama sering disediakan secara gratis, sedangkan pendapatan diharapkan dari fitur lainnya.

Sekadar catatan, saat ini di Indonesia terdapat beberapa layanan e-book. Telkom memiliki Qbaca, sementara Indosat ada BukuON.(ak)