JAKARTA (IndoTelko) – Proses konsolidasi yang dirancang PT Axis Telekom Indonesia (Axis) dan PT XL Axiata Tbk (XL) ternyata membuat anak usaha Saudi Telecom Company (STC) itu harus rela kehilangan pelanggan.
Sebelum adanya kabar akan diakuisisi XL, manajemen Axis dalam pertemuan dengan media selalu menyatakan memiliki sekitar 17 juta pelanggan dengan dukungan 9.500 BTS.
Sementara kabar terbaru yang diungkap Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi kala menginformasikan keluarnya restu dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) jelang tutup 2013 lalu adalah Axis memiliki sekitar 13,3 juta pelanggan. “Setelah dilakukan due dilligence, pelanggan Axis tinggal sekitar 13,3 juta nomor,” ungkapnya.
Sayangnya, Hasnul enggan mengeksplorasi penyebab hilangnya sekitar 3,7 juta pelanggan dari Axis. “Wah, urusan itu saya tidak mau komentar,” ungkapnya.
Sebelumnya, manajemen Axis pasca Ramadan 2013 mengklaim masih memiliki trafik yang melonjak dan pelanggan dalam jumlah stabil.
Banyak kalangan memprediksi Axis kehilangan pelanggan tak hanya disebabkan oleh adanya isu konsolidasi dengan XL, tetapi kualitas layanan dari operator ini yang mulai menurun pasca migrasi 3G Oktober 2013.
Pasca migrasi 3G, jaringan Axis beberapa kali tumbang, khususnya di Jabodetabek. Belum lagi ditambah tak kunjung munculnya kata sepakat dengan penyedia menara besar yang menjadikan Axis sangat mengandalkan roaming nasional dengan XL di beberapa daerah.
XL sendiri terus membantu Axis untuk tetap eksis di pecaturan seluler nasional dengan meluncurkan program Bersahabat yang memungkinkan pelanggan Axis melakukan panggilan telepon atau mengirim SMS ke pelanggan XL dengan tarif yang sama saat mereka menelepon atau SMS ke nomor Axis.
Saat ini XL dan Axis tengah menunggu restu dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk memuluskan konsolidasi setelah keluarnya rekomendasi dari BKPM dan Menkominfo Tifatul Sembiring.(id)