Indonesian Cloud Genjot Pelanggan dengan Micro.cloud

Ilustrasi (DOK)

JAKARTA (IndoTelko) - Penyedia layanan cloud computing lokal, Indonesian Cloud, mencoba menggenjot pelanggan dengan menawarkan produk Micro.Cloud.

Menurut Managing Director Indonesian Cloud Neil Cresswell produk terbaru ini cocok untuk perusahaan yang menekankan kesederhanaan ketika mengadopsi cloud. Layanan Micro.Cloud terdiri atas 1 CPU, 2 GB RAM, dan 40 GB storage. Micro.Cloud dapat di-upgrade menjadi 2 CPU, 8 GB RAM , dan 2 TB storage.

"Micro.Cloud dirancang terutama untuk upgrade para pelanggan yang sebelumnya telah menggunakan Virtual Private Server atau layanan colocation sederhana, tapi sekarang menginginkan adanya peningkatan layanan yang disediakan oleh teknologi cloud yang sebenarnya," katanya.

Dikatakannya, Micro.Cloud memberikan banyak keuntungan dan manfaat bagi penggunanya, antara lain  hosting pada cloud kelas enterprise dengan biaya yang sangat efektif, dan menyediakan arsitektur.

"Micro.Cloud sangat ideal bagi perusahaan yang menginginkan hosting di cloud dengan harga terjangkau serta tetap mendapatkan nilai dan SLA yang terbaik. Produk ini cocok untuk  penyedia bisnis online, usaha kecil menengah, atau hosting web server/server aplikasi web," katanya

Sebelumnya, dari survei Microsoft Indonesia ditemukan terdapat lima miskonsepsi atau kesalahan persepsi mengenai teknologi cloud computing di Indonesia yang menghambat adopsi teknologi ini untuk segmen enterprise. Lima miskonsepsi itu adalah kurangnya privasi, tidak aman, belum matang, kurang produktif dan tidak ada kepemilikan.

Sementara dari kajian International Data Corporation (IDC) memproyeksikan belanja layanan cloud publik di Indonesia tumbuh pesat dari US$ 145 juta pada tahun 2013 menjadi US$ 587 juta tahun 2017.

Sedangkan riset dari The Software Alliance mencatat Indonesia  sebagai salah satu negara yang tertinggal dalam mengadopsi cloud computing. Indonesia berada di peringkat 21 dari 24 negara yang di survei dengan nilai indeks 48,4 poin.(ak)