Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – Program Indonesia Digital Network (IDN) yang dicanangkan Telkom pada tahun ini membidik omzet Rp 400 miliar dari pasar korporasi yang dikelola direktorat Enterprise dan Wholesale.
”Target kita dalam penggelaran IDN di segmen enterprise dan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) akan menghasilkan omzet sekitar Rp 400 miliar,” ungkap Direktur Enterprise & Wholesale Telkom Muhammad Awaluddin di Jakarta, belum lama ini.
Diungkapkannya, rincian dari target itu nantinya berasal dari program yang tergabung dalam Indonesia digital society (Indiso) dan Indonesia digital ecosystem (Indico).
Program yang masuk dalam Indiso adalah Indonesia Digital School (Indischool), Indipreneur, dan Indifinance.
Melalui Indischool Telkom akan menyediakan akses internet wi-fi 100 ribu di sekolah di seluruh Indonesia. Selain itu, Telkom juga akan menyediakan konten-konten dan aplikasi yang terkait dengan dunia pendidikan melalui education cloud ( e-Cloud).
Hingga saat ini, Telkom telah berhasil melakukan instalasi wi-fi di 3.080 sekolah dengan 5.703 access point dalam program, Indischool secara nasional.
Sedangkan untuk Indonesia Digital Finance (Indifinance) ditargetkan sebanyak 100.000 cash point di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, Telkom telah bekerjasama dengan 10.596 cash-point
Program Indonesia Digital Prenuer (Indiprenuer) rencananya menargetkan 100.000 UMKM. Hingga saat ini, Telkom telah berhasil bekerjasama dengan 4.792 pelaku UMKM yang sudah difasilitas dengan TIK sebagai penunjang bisnis online (e-commerce).
“Ketiga program ini targetnya menghasilkan omzet sekitar Rp 50 miliar. Dua program telah diluncurkan Februari ini, Indifinance akan diluncurkan pada Maret nanti,” ungkapnya.
Berikutnya ada program Indico yang terdiri atas Indicloud, Indibanking, Indiconnect. “Ini juga akan diluncurkan pada Maret nanti. Target omzet dari program ini adalah Rp 120 miliar,” jelasnya.
Sedangkan untuk sisa dari target omzet, lanjutnya, akan dicari dari berjualan akses ke segmen pemerintah, kampus, dan ekosistem pariwisata. “Sisanya itu senilai Rp 230 miliar,” katanya.
Untuk target omzet dari segmen enterprise sendiri secara keseluruhan dibidik tumbuh di atas rata-rata industri yakni sekitar 7%.
“Pada 2013 target dari omzet Direktorat Enterprise dan Wholesales itu sekitar Rp 9,2 triliun. Itu setara tumbuh 7% alias di atas rata-rata pertumbuhan pasar bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk segmen enterprise yang hanya 5,1%.Kontributor utama dari target itu sebanyak 67% dari pasar korporasi dan sisanya dari UKM,” ungkapnya.(ak)