telkomsel halo

Konflik Israel vs Iran goyang pasar kripto

04:16:00 | 15 Jun 2025
Konflik Israel vs Iran goyang pasar kripto
JAKARTA (IndoTelko) Harga Bitcoin saat ini berada di bawah level US$105.000, mengalami penurunan signifikan yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan aksi likuidasi besar-besaran di pasar kripto.

Ketegangan meningkat setelah serangan Israel terhadap Iran menjadi pusat perhatian, membuat para investor berbalik mengurangi risiko dan mencari instrumen yang lebih aman.

Berdasarkan data dari Coinglass, total likuidasi di pasar kripto mencapai US$1,148 juta saat berita ini ditulis. Volume perdagangan Bitcoin pun meningkat ke angka US$369 miliar, sementara kapitalisasi pasar keseluruhan merosot sekitar 3,38%.

Tidak hanya Bitcoin yang terdampak, Ethereum (ETH) turun sekitar 9,5%, XRP melemah 5,71%, dan Solana (SOL) turun lebih dari 10%. Pergerakan ini mengingatkan pada tren yang terjadi pada Januari 2025, menandakan adanya kekhawatiran dan kehati-hatian di kalangan pelaku pasar.

Vice President INDODAX, Antony Kusuma, menyatakan bahwa penurunan ini merupakan bagian dari proses alami dalam pasar yang sedang mengalami tren kenaikan. Menurutnya, aksi likuidasi massal yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan proses pembersihan leverage berlebihan yang penting untuk menjaga kestabilan pasar ke depan. “Ini seperti proses detoksifikasi. Pasar sedang membersihkan posisi yang overleveraged agar pergerakan selanjutnya bisa lebih sehat dan matang,” ujarnya.

Antony menambahkan bahwa, meski terlihat menegangkan, situasi ini memberi peluang bagi investor yang mampu menjaga visi jangka panjang dan melakukan pembelian saat pasar sedang panik. “Ketidakpastian selalu hadir, tapi juga membuka peluang, asalkan kita mampu belajar dan menjaga mental saat pasar bergejolak,” katanya.

Selain faktor internal pasar, tekanan juga datang dari kondisi makroekonomi. Probabilitas penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) di pertemuan FOMC 18 Juni 2025 diperkirakan sangat kecil, bahkan mendekati 0%. Data terbaru juga menunjukkan bahwa indeks harga produsen (PPI) AS yang dirilis 12 Juni 2025, turut menambah tekanan negatif terhadap Bitcoin. Situasi ini membuat pelaku pasar semakin berhati-hati menghadapi kenaikan risiko.

Antony mengimbau investor agar lebih mandiri dalam melakukan riset dan memahami instrumen yang mereka miliki. Ia menekankan pentingnya melakukan due diligence dan tidak hanya mengikuti rumor atau pergerakan sesaat. “Memilih platform yang terpercaya dan menjaga keamanan dana juga sangat penting. INDODAX, misalnya, selalu berkomitmen pada keamanan dan transparansi,” katanya.

Selain itu, Antony menegaskan bahwa penurunan harga saat ini bukanlah akhir dari segalanya. Ia melihat ini sebagai proses yang harus dilalui sebelum momentum positif berikutnya datang. Kesabaran, kedewasaan, serta visi jangka panjang menjadi kunci utama agar investor dapat melewati masa sulit ini dan memanfaatkan peluang yang ada.

GCG BUMN
“Dengan memahami situasi dan belajar dari pergerakan pasar, para investor akan lebih siap dan mampu bersaing di tengah tantangan pasar kripto saat ini,” tutup Antony.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories