telkomsel halo

Bitcoin masih bergerak mendatar

07:11:00 | 09 Aug 2023
Bitcoin masih bergerak mendatar
JAKARTA (IndoTelko) - Performa harga Bitcoin sepanjang sepekan terakhir masih bergerak di rentang US$28.590 - US$30.045. Pekan ini, investor akan mencermati serangkaian data makroekonomi Amerika Serikat sebagai sentimen pendorong harga Bitcoin pekan ini.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan AS akan merilis data inflasi Juli pada hari Kamis (10/7) yang akan menunjukkan apakah inflasi kembali turun. Saat ini pelaku pasar meyakini bahwa The Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunga yang agresif.

Selain itu Pada hari Jumat (11/7), AS akan merilis data Indeks Harga Produsen (IHP) Juli, dengan harga produsen inti diperkirakan naik 2,3% dari tahun sebelumnya. Indeks harga konsumen (IHK) AS yang diproyeksikan menurut konsensus mengalami kenaikan menjadi 3,3% dibandingkan periode Juni 2023 yang berada di angka 3%.

"Angka yang lebih rendah akan membuat pembuat kebijakan yaitu The Federal Reserve akan mempertimbangkan untuk menunda menaikkan suku bunga pada pertemuan FOMC September mendatang setelah kenaikan seperempat poin persentase bulan lalu," kata Panji.

Pada Selasa (8/8) pagi pukul 09.00 WIB, BTC bergerak di harga US$29.160, menguat 0,39% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar BTC berada di atas US$567 miliar. Adapun dominasinya (Bitcoin Dominance/BTC.D) atas altcoin telah menguat sebesar 1,10% dimana BTC.D pada Selasa (8/8) mencapai 50,45% naik dari angka 49,90% pada Selasa pekan lalu (1/8).

"Meski dominasi Bitcoin tetap kuat, beberapa masih altcoin mengalami pergerakan positif dalam sepekan terakhir. Altcoin seperti Yield Guild Games (YGG) melesat 120% menjadi US$0,38 pada Selasa (8/8) pagi ini. Selain itu, token CRV milik Curve Finance juga berangsur pulih setelah peretas telah mengembalikan dana yang dicuri. Token CRV menguat sebesar 11,26% menjadi US$0,6115 dalam tujuh hari terakhir" katanya.

Adapun, Total kapitalisasi pasar kripto pun hari ini Selasa (8/8) melemah tipis 0,20% dalam 24 jam terakhir, berada di ada level US$1,125 triliun. Sepanjang sepekan terakhir, titik tertinggi Total kapitalisasi pasar kripto berada pada level US$1,165 triliun dicapai pada Rabu (2/8), dan titik terendah berada pada level US$1,106 triliun yaitu pada kemarin malam Senin (7/8).

Saat ini pelaku pasar masih menanti pergerakan impulsif yang berpotensi menentukan tren selanjutnya. Hal tersebut tercermin dari Fear & Greed Index yang menunjukkan masih berada pada level Neutral, berada pada area level 49-54 sepanjang seminggu terakhir.

Sentimen yang akan dicermati pasar kripto sepanjang semester kedua 2023, salah satunya terkait perkembangan lebih lanjut tentang Ethereum. Peningkatan Ethereum selanjutnya yaitu pembaruan Cancun-Deneb (juga dikenal sebagai Dencun) yang akan meningkatkan skalabilitas dan keamanan jaringan Ethereum. Peneliti Alex Stokes dari Ethereum Foundation memproyeksikan pembaruan ini terjadi pada Oktober 2023.

"Kabar ini telah menunjukan bahwa Ethereum masih terus berkembang dan berpotensi membawa utilitas teknologi blockchain ke tingkat penggunaan yang lebih luas. Didukung juga ETH merupakan altcoin dengan marketcap terbesar yaitu di US$219 miliar dengan dominasi atas keseluruhan pasar aset kripto sebesar 18,89% , memperkuat posisi ETH sebagai salah satu aset kripto yang potensial di masa depan," katanya.

Dari industri, Senin (7/8) PayPal salah satu perusahaan pembayaran terbesar di Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan stablecoin yang dipatok ke US$ untuk pelanggan ritel. Token digital baru PayPal USD atau PYUSD dikembangkan dalam kemitraan Paypal dengan Paxos.

"Peluncuran stablecoin yang dilakukan oleh Paypal berpotensi dampak luas pada adopsi token-token digital di seluruh dunia, didukung pergeseran menuju mata uang digital membutuhkan instrumen stabil yang asli secara digital dan mudah terhubung ke mata uang fiat seperti dolar," kata Panji.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year