telkomsel halo

Pelanggaran data pribadi berdampak buruk ke reputasi eCommerce

05:32:40 | 06 May 2020
Pelanggaran data pribadi berdampak buruk ke reputasi eCommerce
JAKARTA (IndoTelko) - Kaspersky menilai pelanggaran data dapat berdampak buruk pada reputasi dan lini utama organisasi keuangan. Ini berlaku untuk semua sektor, termasuk eCommerce sekalipun.

"Pelanggaran data harus menjadi perhatian utama, terutama bagi perusahaan skala besar yang mengelola jutaan data orang. Cara bisnis menyimpan dan menggunakan data pelanggan memainkan peran penting dalam membentuk dan mempertahankan reputasi dan operasinya," ungkap General Manager for SEA at Kaspersky Yeo Siang Tiong, kemarin.

Diungapkannya, para pembuat keputusan bisnis Teknologi Informasi (TI) dari wilayah tersebut mengakui kehilangan rata-rata US$1,10 juta karena ancaman virtual ini, berdasarkan penelitian kami tahun lalu.

"Kami juga menemukan bahwa sebagian besar bisnis di Asia Tenggara yang mengalami pelanggaran data (53%) juga membayar kompensasi kepada klien atau pelanggan, mengalami masalah dengan menarik pelanggan baru (51%), dikenai penalti atau denda (41%), dan kehilangan beberapa mitra bisnis (30%)," katanya.

Dalam hal data yang terlibat, sebagian besar insiden melihat kebocoran detail terkait dengan pelanggan, seperti informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi (53%), kredensial otentikasi (33%), rincian pembayaran atau kartu kredit (32%), nomor rekening (27%), dan keterangan pribadi lainnya (26%).

Ditambahkannya, para pelaku kejahatan siber akan terus mencoba membobol pertahanan, ada beberapa cara bagaimana perusahaan, bahkan perusahaan kecil dan menengah, dapat mencegah pelanggaran data. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui proses, alat, dan orang-orang yang terlibat, untuk dapat mendefinisikan risiko Anda dan cara untuk memitigasinya.

Bahkan jauh sebelum pandemi terjadi, perlindungan data harus selalu menjadi perhatian utama, baik untuk UKM dan bahkan perusahaan besar. Pentingnya hal tersebut ditambah dengan situasi COVID-19 ketika seluruh lapisan utama kehidupan tiba-tiba dilakukan secara online, mulai dari pekerjaan hingga sekolah anak-anak kita hingga bahan makanan pokok dan bahkan hiburan.

Dengan meningkatnya aktivitas online, gerakan diam-diam dilakukan oleh para pelaku kejahatan siber. Inilah sebabnya mengapa perusahaan dan individu harus memiliki kewaspadaan tertinggi selama situasi saat ini.

"Kita harus bertujuan menanamkan rasa tanggung jawab tentang bagaimana pengguna menangani data pribadi dan perusahaan di dalam jaringan rumah mereka. Demikian juga, perusahaan harus meningkatkan pertahanan untuk menjaga keamanan data perusahaan dan pelanggan mereka," tutupnya.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year