telkomsel halo

Menguak strategi XL menghadapi kompetisi seluler yang kian panas

15:35:00 | 05 Sep 2019
Menguak strategi XL menghadapi kompetisi seluler yang kian panas
Dian Siswarini
JAKARTA (IndoTelko) - Kompetisi seluler di tanah air diprediksi makin ketat pasca selesainya tsunami registrasi prabayar berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK).

Hal itu terlihat dengan aksi Telkomsel yang agresif mengembangkan bisnis fintech melalui LinkAja dan Internet of Things (IoT).

Indosat yang ingin rebound kinerjanya dengan mulai menawarkan paket data unlimited.

Tri yang agresif membangun di luar Jawa mengandalkan tarif murah. Terakhir, Smartfren yang mendisrupsi pasar dengan paket data unlimited.

Bagaimana dengan XL?

"Kami tak mau terjebak dalam perang tarif. Kita akan terus memperkuat jaringan data berkualitas di luar Jawa sebagai langkah strategis untuk memperkokoh fondasi bisnis di masa depan," ungkap Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini kala temu media, Kamis (5/9).

Dian meyakini, infrastruktur jaringan data yang kuat di luar Jawa akan mampu meningkatkan kualitas layanan sekaligus menopang perusahaan dalam memperbesar pangsa pasar.

Selanjutnya, XL Axiata juga akan terus memaksimalkan manfaat produk layanan data melalui penerapan strategi dual brand.

“Kami akan terus menjalankan Strategi 3R dengan terus melakukan pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan khususnya di luar Jawa, serta melanjutkan strategi dual brand yang terbukti telah mampu memberikan hasil yang sangat bagus bagi XL Axiata dalam 3 tahun terakhir.  Hingga saat ini kami on track, berada di jalur yang kami rencanakan, dan terbukti mampu membuahkan kinerja yang diharapkan. Kami yakin, trend pertumbuhan yang kami raih sepanjang 1H 2019 lalu akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2019 nanti," lanjutnya.

Dian menambahkan, hingga memasuki semester kedua 2019, 60% capex tahun ini telah terserap, yang sebagian besar di antaranya untuk melanjutkan perluasan jaringan data di banyak area luar Jawa yang mengalami peningkatan trafik data secara signifikan.

Fokus pada perluasan jangkauan di luar Jawa ini telah memberikan hasil yang sepadan, trafik dari luar Jawa telah meningkat pesat dan mendorong pertumbuhan pendapatan.

Diungkapkannya, sepanjang semester 1 2019, XL Axiata telah menyelesaikan 90% dari target rollout jaringan dengan sekitar 19.000 BTS baru, sebagian besar berada di luar Jawa.

Kini layanan 4G tersedia di sekitar 292  kota/kabupaten di luar Jawa dengan lebih dari 14.000 BTS 4G di luar Jawa, dari total 408 kota/kabupaten seluruh wilayah di Indonesia yang ditopang lebih dari 37.000 BTS 4G.

XL Axiata berharap hingga akhir 2019 nanti akan mampu memberikan layanan 4G ke total sekitar 440 kota/kabupaten dan jumlah total jumlah  BTS mencapai lebih dari 135.000 unit. Dengan demikian, layanan XL Axiata akan mencapai sekitar 95% dari populasi Indonesia.

Selain itu, XL Axiata juga gencar melaksanakan fiberisasi jaringan baik di Jawa maupun luar Jawa. Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas jaringan transport hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber.

Berdasarkan tren kenaikan trafik data XL Axiata dalam dua tahun terakhir, kenaikan di Jawa sudah lebih dari 5 kali lipat dan di wilayah luar Jawa rata-rata 3 kali lipat.

Untuk itu, peningkatan kapasitas melalui fiberisasi menjadi kebutuhan yang urgen guna menjaga kenyamanan pelanggan dalam mengakses layanan data dan internet.

Hingga saat ini, fiberisasi jaringan XL Axiata sudah mencapai sekitar 30% dari total jaringan, dan mencakup semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok. Kota atau area-area tersebut memang sudah memerlukan jaringan fiber karena mengalami pertumbuhan data yang signifikan.

Target XL Axiata, hingga akhir tahun 2019 nanti 50% BTS akan terhubung dengan jaringan fiber, dan akan terus ditingkatkan menjadi sekitar 70% pada akhir 2020.

Untuk memperkuat infrastruktur di luar Jawa, XL Axiata juga memanfaatkan program Universal Service Obligation (USO).

XL Axiata telah memenangkan tender pembangunan jaringan USO di 250 titik yang berada di 51 kabupaten, sebagian besar di antaranya ada di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Realisasi pembangunan akan dilaksanakan di tahun ini hingga tahun depan, berupa jaringan 4G. XL Axiata juga akan memanfaatkan keberadaaan backbone fiber optik Palapa Ring Barat, Tengah dan Timur untuk perluasan jaringan ke luar Jawa. 

Seiring dengan pembangunan infrastruktur data, XL Axiata juga terus memaksimalkan nilai manfaat dari produk layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Dalam hal ini XL Axiata mengoptimalkan strategi dual brand yang sebelumnya juga sudah teruji.

Saat ini XL Axiata memiliki dua brand untuk layanan prabayar, yaitu XL untuk segmen pelanggan kalangan blue collar dan AXIS untuk segmen muda. Pada layanan pascabayar, XL Axiata memiliki merek XL Prioritas yang membidik segmen pelanggan yang mapan secara ekonomi.

Optimalisasi ini ditujukan untuk meningkatkan jangkauan pasar. Untuk itu, XL Axiata juga akan memperkuat jalur distribusi di area-area baru sesuai dengan perluasan jaringan yang dilaksanakan.

Selain itu, XL Axiata juga memanfaatkan data analytic guna mendorong monetisasi dan retensi dari setiap pelanggan dengan kebutuhan yang beragam.(dn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
IndoTelko Idul Fitri 2024
More Stories
Data Center Service Provider of the year